Panglima TNI Minta Pasukan Bergerak Cepat Atasi Covid-19

NERACA

Bangkalan - Pandemi Covid-19 telah berlangsung lebih dari satu tahun dan menjadi semakin kompleks."Saya ucapkan terima kasih atas dedikasi yang tinggi, kerja keras, kesungguhan, dan upaya yang telah dilaksanakan oleh saudara-saudara semua," tegas Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., saat memimpin Apel Gabungan Penanganan COVID-19 di Kabupaten Bangkalan Jawa Timur, Sabtu (12/6). 

Dalam kegiatan ini, Panglima TNI didampingi oleh Kapolri Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M., Pangkogabwilhan II, Marsdya TNI Imran Baidirus, S.E., Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., Kapolda Jawa Timur, Irjen. Pol. Dr. Nico Afinta Karo Karo, S.I.K., S.H., M.H. 

"Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa perjuangan belum selesai, Kabupaten Bangkalan mengalami lonjakan kasus. Saudara-saudara menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi, Tingkatkan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan disiplin protokol kesehatan," tegas Panglima TNI, seraya mengingatkan untuk selalu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan harus menjadi bagian dari cara hidup kita sehari-hari. 

Untuk Petugas, Panglima menyampaikan agar selalu membantu pelaksanaan tracing dan testing untuk menemukan kasus konfirmasi sedini mungkin. Kasus konfirmasi yang dapat diidentifikasi sedini mungkin akan memungkinkan perawatan yang lebih baik dan mencegah terjadinya penularan yang lebih luas. 

"Optimalkan fungsi PPKM skala mikro dengan membantu penegakkan protokol kesehatan, pemantauan kasus aktif, kedisiplinan pelaksanaan isolasi mandiri," ungkap Panglima TNI. 

Panglima TNI juga menekankan agar para petugas dilapangan dapat dapat bergerak cepat melaporkan perkembangan situasi yang ada secara obyektif sebagai bahan analisa dan menentukan langkah selanjutnya secara tepat sasaran dan efektif. 

Menghadapi Pandemi Covid-19 di Bangkalan, pastikan upaya treatment, penanganan kasus positif berjalan dengan baik. Terutama ketersediaan tempat tidur rawatan, tenaga kesehatan, peralatan dan obat-obatan yang dibutuhkan serta isolasi mandiri. 

"3 T (Tracing, Testing, dan Treatment) merupakan 3 hal yang sangat berkaitan. Tanpa adanya testing yang optimal, maka tracing kontak erat juga tidak akan berjalan optimal. Akibat tidak berjalannya tracing dan testing yang optimal, maka laju kasus positif akan tinggi," tegas Panglima TNI. 

Salah satu faktor yang tidak kalah penting, yaitu peningkatan pelaksanaan program vaksinasi, karena vaksinasi adalah salah satu upaya untuk menekan pandemi. 

"Sosialisasikan bahwa walaupun sudah divaksin, kita tetap harus menjadikan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, termasuk pula mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan sebagai budaya kita, gaya hidup baru kita," ujar Panglima TNI. 

Dalam kesempatan ini pula Panglima TNI, Kapolri dan Ka BNPB turut meninjau serbhan vaksin yang dilakukan di Bangkalan. Fba

 

 

BERITA TERKAIT

Grab Raih Sertifikat Kepatuhan Persaingan Usaha

NERACA Jakarta - Grab Indonesia menjadi perusahaan berbasis teknologi pertama penerima sertifikat penetapan program kepatuhan persaingan usaha menurut Komisi Pengawas…

KPK: Anggota Dewan Harus Mewariskan Budaya Antikorupsi

NERACA Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan anggota dewan harus mewariskan budaya antikorupsi. “Tantangan terbesar…

KPPU: Skema Denda di UU Cipta Kerja Guna Beri Efek Jera

NERACA Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan skema denda yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) bertujuan…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Grab Raih Sertifikat Kepatuhan Persaingan Usaha

NERACA Jakarta - Grab Indonesia menjadi perusahaan berbasis teknologi pertama penerima sertifikat penetapan program kepatuhan persaingan usaha menurut Komisi Pengawas…

KPK: Anggota Dewan Harus Mewariskan Budaya Antikorupsi

NERACA Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan anggota dewan harus mewariskan budaya antikorupsi. “Tantangan terbesar…

KPPU: Skema Denda di UU Cipta Kerja Guna Beri Efek Jera

NERACA Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan skema denda yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) bertujuan…