Investor Ritel Mendominasi Transaksi Bursa

NERACA

Jakarta – Kemudahan dan keterjangkauan investasi di pasar modal membawa dampak pada pertumbuhan investor ritel di pasar meningkat tajam. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan, imvestor ritel semakin mendominasi perdagangan saham. Hal ini dibuktikan pada akhir Mei 2021, investor ritel menguasai 60% transaksi.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi menyatakan, tahun 2020 lalu menjadi titik balik kebangkitan investor domestik, terutama investor ritel. Investor ritel mencatat aktivitas transaksi yang besar, mencapai 48,4% dari total rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp 9,2 triliun. Persentase investor ritel tersebut melonjak untuk pertama kalinya di atas 40% dalam lima tahun terakhir. “Porsi investor ritel yang kian dominan berlanjut pada tahun 2021. Dominasi investor ritel semakin terlihat dengan porsi mencapai hampir 60% per akhir Mei 2021,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Selain itu, hingga akhir Mei 2021, jumlah investor saham di BEI telah mencapai lebih dari 2,4 juta, atau melonjak 42% dibanding akhir tahun (year to date/ytd). Sedangkan investor di pasar modal mencapai 5,37 juta atau melonjak 38% (ytd). Sedangkan rata-rata jumlah investor yang aktif ber transaksi hingga akhir Mei mencapai 203 ribu investor per hari, atau tumbuh 113% dari rata-rata tahun 2020.

Lebih lanjut Inarno menjelaskan, pemulihan ekonomi yang makin terlihat tahun ini menjadi katalis positif bagi pasar modal, terutama dalam transaksi ETF. Hal ini tercermin pada tingginya aktivitas perdagangan di BEI dalam tiga bulan terakhir.“Kami mencatat tingginya aktivitas transaksi dan merupakan rekor baru sejak swastanisasi bursa efek tahun 1992. Hal itu tercermin pada rata-rata nilai perdagangan harian saham yang mencapai lebih dari Rp 13 triliun per hari atau melonjak dua kali lipat dalam lima tahun terakhir,” kata Inarno.

Selain itu, terdapat juga lonjakan frekuensi transaksi yang mencapai rata-rata 1,2 juta transaksi per hari dan merupakan yang tertinggi di kawasan Asean dalam tiga tahun terakhir. Diikuti dengan lonjakan volume perdagangan yang mencapai lebih dari 18 miliar lembar saham per hari. “Lonjakan transaksi perdagangan sepanjang tahun 2021 dipengaruhi oleh tren positif pertumbuhan investor pasar modal. Pesatnya pemanfaatan teknologi di masa new normal telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan investor dalam setahun terakhir,” ujar Inarno.

ETF Sementara itu, untuk terus meningkatkan pendalaman pasar modal dan memperluas layanan produk bursa, BEI bersama Self Regulatory Organisation (SRO) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan pengembangan produk baru serta penyempurnaan produk yang dapat ditawarkan kepada masyarakat pemodal. Sejauh ini, terdapat berbagai macam produk pasar modal yang dapat dijadikan sumber investasi masyarakat, salah satunya adalah produk Exchange Traded Fund (ETF)._

ETF adalah reksa dana yang diperdagangkan di bursa, dan memiliki keunggulan yakni settlement T+2, lebih cepat dari durasi subscription/ redemption reksa dana produk konvensional. Sejak tahun 2011, jumlah produk ETF yang terdapat di BEI terus meningkat dan hingga awal Juni 2021 terdapat 47 ETF.

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…