Tambah 13 Unit Kapal Baru - Temas Targetkan Pendapatan Rp 3 Triliun

NERACA

Jakarta – Tahun ini, emiten pelayaran PT Temas Tbk (TMAS) menargetkan pendapatan sebesar Rp 3 triliun atau tumbuh 12,37% dari posisi akhir tahun lalu. Dimana untuk memenuhi target tersebut, perseroan akan fokus pada digitalisasi, globalisasi, serta memperkuat kegiatan usaha.”Untuk digitalisasi, pengembangannya sudah dilakukan sejak tahun lalu. Baru-baru ini, perseroan meluncurkan KlikTemas, sebuah sistem untuk proses digitalisasi dan globalisasi,”kata Direktur Utama Temas, Sutikno Khusumo di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, untuk globalisasi, Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar ketiga di dunia sangat banyak berkontribusi dalam perdagangan baik ekspor maupun impor. Maka untuk menjawab kesempatan globalisasi, TMAS telah menambah dua unit kapal dengan kapasitas masing-masing 8.000 DWT dan crane yang mampu mengangkut muatan maksimal 350 MT sekali angkut untuk membawa barang dari dan ke luar negeri.

Selanjutnya, TMAS juga akan memperkuat bidang usahanya yaitu pelayaran, pelabuhan, dan depot petikemas. Untuk pelayaran, perseroan berencana menambah 13 unit kapal baru tahun ini. Adapun, perseroan akan menjalankan rute baru tahun ini khususnya ke Indonesia bagian timur hingga ke luar negeri.

Anak usaha perseroan di bidang pelayaran PT Temas Shipping juga sudah membentuk satu anak usaha pada Mei 2020 yaitu PT Temas Bulker yang akan bergerak di bidang angkutan laut dalam dan luar negeri. Sedangkan kepelabuhanan sudah dimasuki perseroan pada tahun lalu untuk membuka kesempatan turun dalam bisnis pelabuhan domestik. Perseroan mendirikan PT Pelabuhan Temas Nusantara yang bergerak di jasa kepelabuhanan pada Oktober 2020. “Sementara keperluan depot petikemas sedang kami laksanakan dengan anak usaha untuk meningkatkan pendapatan,” tutur Sutikno.

Perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp350 miliar tahun ini. Direktur Temas, Faty Khusumo menjelaskan, capex senilai Rp350 miliar itu tidak hanya akan digunakan untuk ekspansi armada namun juga mencakup perawatan kapal dan peralatan. Dimaan pendanaan capex seluruhnya dari kas internal dan perbankan.

Hingga semester I/2021, TMAS secara konsolidasian telah mengakuisisi 11 unit kapal. Degan demikian total armada perseroan mencapai 50 unit dengan kapasitas angkut sebesar 35.123 TEUs atau 519.223 DWT. Asal tahu saja, hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp 250 miliar. Adapun, Rp50 miliar diambil dari laba bersih tahun 2020 sedangkan Rp200 miliar diambil dari saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya pada 2020. Sehingga para pemegang saham akan memperoleh dividen Rp43,82 per saham.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020, perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,26% menjadi Rp2,66 triliun dari tahun sebelumnya Rp2,51 triliun. Namun, laba bersih perseroan terpantau turun 32,48% secara tahunan menjadi Rp62,78 miliar dari sebelumnya Rp92,99 miliar.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…