Kapitalisasi Pasar Sepekan Tumbuh 0,46%

NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kapitalisasi pasar sepekan meningkat 0,46% menjadi menjadi Rp7.210,564 triliun dari Rp7.177,852 triliun pada pekan yang lalu. Selain itu, rata-rata volume transaksi harian bursa meningkat sebesar 23,44% menjadi 24,161 miliar saham dari 19,573 miliar saham pada pekan sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kemudian peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi harian sebesar 10,27% menjadi 1.254.635 transaksi dari pekan sebelumnya 1.137.733 transaksi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami peningkatan 0,50% pada level 6.095,497 dari posisi 6.065,166 sepekan sebelumnya. Selanjutnya, rata-rata nilai transaksi harian bursa naik sebesar 5,57% menjadi Rp12,238 triliun dari Rp12,960 triliun pada pekan sebelumnya.

Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp2,621 triliun, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp16,441 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 33 emisi dari 27 emiten senilai Rp37,43 triliun. Dengan pencatatan ini. maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 476 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp433,47 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 129 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 150 seri dengan nilai nominal Rp4.218,64 triliun dan US$ 400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp6,75 triliun. Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan Jum’at (11/6) akhir pekan kemarin, ditutup melemah 12,04 poin atau 0,2% ke posisi 6.095,5. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,77 poin atau 0,42% ke posisi 901,64.

Kata analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, pelemahan IHSG hari ini karena aksi ambil untung yang dilakukan oleh para investor setelah dua hari belakangan IHSG bergerak menguat signifikan.”Untuk sentimen sendiri sebenarnya tidak terlalu buruk di mana meskipun inflasi AS naik sebesar 5% namun yield treasury 10 tahunnya turun ke 1,4%, yang berarti hal ini mengindikasikan bahwa kenaikan inflasi ini sifatnya hanya sementara. Di sisi lain pergerakan IHSG sendiri dipengaruhi oleh pergerakan bursa Asia yang cenderung beragam, namun cenderung koreksi," ujarnya.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat dengan sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 5,7%, diikuti sektor energi dan sektor transportasi & logistik masing-masing 3,25% dan 1,49%. Sedangkan lima sektor terkoreksi dengan sektor perindustrian turun paling dalam yaitu minus 0,88%, diikuti sektor keuangan dan sektor infrastruktur masing-masing minus 0,8% dan minus 0,68%.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…