IPO GoTo Momentum Penguatan Pasar Modal

NERACA

Jakarta - Banyaknya perusahaan teknologi yang akan melakukan initial public offering (IPO) memberi manfaat positif bagi perkembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), termasuk jika entitas gabungan Gojek dan Tokopedia (GoTo) melakukan penawaran umum perdana.

Steering Committee Indonesia Fintech Society (IFSoc) Rudiantara dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perusahaan teknologi yang sedang ramai dibahas untuk IPO adalah GoTo, di mana skala mereka adalah Decacorn, sehingga perlu menjadi perhatian bagi BEI terkait kemampuan penyerapan pasar.

Rudiantara menuturkan, bila GoTO masuk ke pasar modal maka valuasinya bisa mencapai US$ 20 miliar sampai US$ 30 miliar. Seandainya saham yang dilepas kepada publik sebesar 10% dari valuasi, maka nilainya mencapai US$ 2 miliar - 3 miliar atau setara Rp28 triliun.”Dengan angka sebesar itu akan sulit hanya IPO di Indonesia. Perlu dual listing supaya bisa terserap," kata dia.

Mantan Menteri Komunikasi Informatika (Menkominfo) ini menyatakan dukungannya agar perusahaan fintech Indonesia bisa melakukan IPO di pasar modal Indonesia. Meskipun, menurutnya, ada beberapa isu perusahaan teknologi bottom line, yakni belum mencatatkan laba dan tidak memiliki tangible assets bernilai besar, namun memiliki pertumbuhan bisnis yang sangat tinggi.”Perlu adanya penyesuaian parameter bagi eligibilitas perusahaan teknologi untuk melakukan IPO terkait performa bisnis, keuangan, tangible assets dan lain sebagainya dengan tetap memperhatikan aspek fairness bagi perusahaan konvesional,”jelasnya.

Sementara Inisiator dan Ketua Indonesia Fintech Society (IFSoc), Mirza Adityaswara mengatakan, sejak dua tahun terakhir sampai saat ini terjadi fenomena di mana pasar modal negara maju digerakkan oleh saham teknologi. Hal serupa juga berpotensi terjadi di Indonesia, sejalan tingginya minat investor global untuk pasar Asia Tenggara, khususnya Indonesia dengan market besar.”Karena itu, IPO perusahaan teknologi nasional memiliki arti strategis bagi arah ekonomi digital nasional termasuk membuka akses yang lebih luas dan likuid bagi investor global maupun nasional untuk menanamkan modal di perusahaan teknologi nasional," ungkap dia.

Mirza yang sebelumnya menjabat Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) melihat inisiatif Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam mendorong perusahaan digital Indonesia go public. Kemudian ekonom Center for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri menjelaskan, IPO perusahaan fintech dan perusahaan teknologi Indonesia dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional.”Investor Indonesia pun bisa punya kesempatan memperkaya aset yang dipunyai dengan tambahan aset perusahaan teknologi," jelasnya.

Anggota IFSoc dan Rektor Unika Atma Jaya, Agustinus Prasetyantoko, menambahkan, kolaborasi Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo tak hanya bermanfaat bagi perusahaan tapi juga untuk publik dengan adanya IPO.”Nantinya bila mereka IPO juga berdampak positif bagi perekonomian," ucap dia.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…