PP Presisi Tebar Dividen Tunai Rp 11,7 Miliar

NERACA

Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT PP Presisi Tbk (PPRE) menetapkan dividen tunai tahun buku 2020 senilai Rp 11,7 miliar. Dimana total dividen tersebut setara dengan 20% dari raihan laba brsih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 58,6 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata Direktur Keuangan PP Presisi, Benny Pidakso, dividen yang dibagikan setara dengan Rp1,15 per saham. “Walaupun jumlah dividen yang dibagikan turun dari tahun lalu, kami tetap akan membagikan dividen tunai di tengah situasi pandemi, sebagai wujud komitmen kami untuk meningkatkan shareholders value,” ujarnya.

Selain itu, pemegang saham juga memutuskan sekitar 5% keuntungan tahun lalu atau mencapai Rp 2,9 miliar sebagai dana cadangan wajib. Pemegang saham juga menyetujui sejumlah Rp 43,9 miliar atau sebesar 75% dialokasikan sebagai saldo laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan di tengah pandemi covid-19.

Selain memutuskan pembagian dividen tunai, dia mengatakan, RUPS menyetujui perubahan susunan dewan komisaris dan direksi untuk masa jabatan lima tahun ke depan. Struktur dewan komisaris terdiri atas Komisaris Utama Yul Ari Pramuraharjo dan tiga komisaris lainnya Muhammad Toha Fauzi, Letjend (Purn) Sumardi, dan Indra Jaya Rajagukguk. Sedangkan susunan direksi perseroan terdiri atas Rully Noviandar bertahan sebagai direktur utama PP Presisi dibantu tiga direktur lainnya, yaitu Benny Pidakso, M Wira Zukhrial, dan Muhammad Darwis Hamzah.

 Sementara itu, Rully Noviandar mengatakan, perseroan berhasil menghadapi tantangan pandemi covid 19 sepanjang tahun lalu berkat penerapan strategi sustainability growth, yaitu inovasi, peningkatan kapabilitas di konstruksi (structure work) maupun non-konstruksi (jasa pertambangan), serta menekankan kembali pentingnya sustainability development melalui inisiatif green contractor. “Pengembangan jasa pertambangan merupakan bagian strategi kami untuk melakukan klasterisasi lini bisnis untuk tumbuh lebih dinamis. Kami mengklasterisasi kapabilitas dimiliki perseroan menjadi konstruksi yang terdiri atas civil work & structure work. Serta non konstruksi yang terdiri atas production plant, rental alat berat, dan jasa pertambangan,”jelasnya.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan mengincar pendapatan sama dengan tahun 2020 sebesar Rp2,9 triliun hingga Rp3 triliun. “Untuk tahun 2021, kami menargetkan pendapatan hampir sama dengan tahun 2020 sebesar Rp2,9 triliun hingga Rp3 triliun,” kata Benny.

Disampaikannya, pendapatan tahun 2021 juga akan ditopang oleh pendapatan berasal lini usaha pertambangan yang telah dirintis sejak tahun 2019 hingga tahun 2020.“Harapan kami lini pertambangan bisa memberikan sumbangan sebesar 10-15%, itu berasal daru nikel, bouksit dan batu bara,” jelas dia.

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…