SDM Sekror Industri Terus Dibentuk

Kalimantan Barat – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memiliki komitmen tinggi dalam upaya penyediaan sumber daya manusia (SDM) kompeten untuk memenuhi kebutuhan sektor industri sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.

NERACA

Menciptakan SDM yang terampil merupakan langkah strategis guna menopang pertumbuhan sektor industri serta merebut perluang adanya bonus demografi di Indonesia.

“Salah satu realisasinya adalah dengan aktif membuka Program Setara Diploma I Vokasi Industri. Upaya ini diwujudkan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan melibatkan mitra industri,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan di Mempawah, Kalimantan Barat.

Arus pun menerangkan, pihaknya baru saja melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Mempawah untuk membuka program pendidikan vokasi industri setara D1. Program ini menggandeng Politeknik ATI Makassar dan SMK-SMTI Pontianak selaku unit pendidikan vokasi industri di bawah binaan BPSDMI Kemenperin.

“Program vokasi setara D1 ini merupakan salah satu bagian dari program link and match dengan industri untuk menghasilkan SDM kompeten yang relevan dengan kebutuhan dunia industri saat ini. Diharapkan, upaya ini juga dapat memperkecil competency gap antara dunia industri dengan institusi pendidikan,” terang Arus.

Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin, Iken Retnowulan menambahkan, program vokasi D1 hasil kerja sama dengan Pemkab Mempawah tersebut, diselenggarakan selama satu tahun dan terdiri dari dua program studi, yaitu Teknik Perawatan Mesin Industri dan Teknik Kimia Proses Industri. Masing-masing prodi dibuka untuk 30 mahasiswa sehingga total menjadi 60 mahasiswa.

“Lulusan program setara D1 ini akan langsung diserap bekerja oleh delapan mitra industri,” sebut Iken.

Kedelapan perusahaan tersebut, lanjut Arus, yakni PT. Delta Oriental Kapuas, PT. Gemilang Asia Sejahtera (GAS), PT. Penguin Indonesia Cabang Pontianak, PT. Cemindo Bangun Persada, PT. Berdikari, PT. Borneo Alumina Indonesia (BAI), PT. Kalimantan Kelapa Jaya, dan PT. Cocotama Makmur Abadi.

Harapannya, melalui program setara D1 ini dapat menghasilkan lulusan yang kompeten, adaptif, dan siap kerja di industri dan dapat memenuhi tingginya kebutuhan tenaga kerja industri di Kabupaten Mempawah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kalimantan Barat merupakan daerah penghasil bauksit, sumber daya alam yang dinilai lebih bagi perekonomian nasional dan daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang yang tinggi hingga naik 21,92% pada 2019 lalu.

“Diketahui pertumbuhan sektor industri di wilayah Mempawah juga terus meningkat setelah berdirinya Pelabuhan Kijing Internasional yang turut mendorong masuknya perusahaan-perusahaan industri ke Mempawah,” ungkap Iken.

Sementara itu, Bupati Mempawah Herlina menyampaikan, dengan beroperasinya Terminal Pelabuhan Internasional Kijing dan Smelter Grade Alumina Refenery (SGAR) di Kecamatan Sungai Kunyit, serta industri lain di wilayah Kabupaten Mempawah, diyakini akan memerlukan jumlah tenaga kerja industri yang banyak dengan mempunyai kompetensi sesuai kebutuhan dunia industri saat ini.

“Kami sangat menyambut baik dan mengapresiasi atas inisiasi dari BPSDMI Kemenperin ini. Dengan adanya pelaksanaan program D1 vokasi industri, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan atau kompetensi SDM yang dibutuhkan industri di wilayah Mempawah, yang nantinya mendorong ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat setempat,” jelas  Herlina.

 Kepala SMK SMTI Pontianak Sih Parmawati menyatakan, pihaknya siap menjembatani kerja sama antara Pemkab Mempawah dengan BPSDMI Kemenperin untuk merealisasikan politeknik di Mempawah. “Kami mendukung penuh adanya program setara D1 di Kabupaten Mempawah ini karena daerah tersebut termasuk satu di antara daerah yang perkembangan industrinya sangat pesat,” ujarnya.

 Merujuk data Kebutuhan Tenaga Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Tenaga Kerja Kabupaten Mempawah, total kebutuhan tenaga kerja industri hingga tiga tahun ke depan diperkirakan mencapai 457 orang, dengan perkiraan kebutuhan tenaga kerja industri 43 orang di tahun 2021, pada tahun 2022 diperkirakan 386 orang, dan pada tahun 2023 diperkirakan 28 oran

 Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri pun mengaku siap membantu Pemerintah Kabupaten Mempawah dalam menyiapkan SDM industri kompeten untuk mendukung kemajuan sektor industri di Mempawah.

 “Dengan SDM yang kami miliki, tentu kami berharap program vokasi industri setara D1 ini bisa berjalan dengan baik dan kolaborasi antara BPSDMI, Pemkab Mempawah, dan Politeknik ATI Makassar terus terjalin ke depannya,” pungkas Basri.

 

BERITA TERKAIT

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…

BERITA LAINNYA DI Industri

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…