Moral Pembangunan Pancasila

Pancasila sebagai ideologi atau pandangan hidup bangsa berimplikasi Pancasila menjadi paradigma pembangunan. Adapun paradigma pembangunan menurut Denis Goulet (1997), tokoh etika pembangunan, ada tiga pandangan tentang pembangunan: pertama, pandangan yang melihat pembangunan sinonim dengan pertumbuhan ekonomi, dengan indikator GNP dan tingkat pertumbuhan per tahun.

Kedua, seperti dirumuskan oleh PBB, bahwa “pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi ditambah perubahan sosial”. Pembangunan dalam artian ini sangat luas, namun kerapkali ditekankan pada perkembangan pembagian kerja, kebutuhan institusi baru, tuntutan akan sikap-sikap baru yang sesuai dengan kehidupan modern; dan pandangan ketiga mengenai pembangunan yang menekankan pada nilai-nilai etis.  

Dengan demikian paradigma pembangunan adalah cara berpikir, acuan berpikir, pola berpikir, atau kerangka berpikir dalam melakukan suatu proses pembangunan yang meliputi aspek sosial, aspek politik, aspek ekonomi, aspek pertahanan, aspek infrastruktur, aspek pendidikan, aspek teknologi, aspek budaya dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu. Pancasila juga diharapkan dapat menjadi matriks atau kerangka referensi untuk membangun suatu model masyarakat atau untuk memperbaharui tatanan sosial-budaya. Ada dua fungsi dari Pancasila sebagai kerangka acuan yaitu: pertama, Pancasila  menjadi dasar visi yang memberi inspirasi untuk membangun suatu corak tatanan sosial-budaya yang akan datang, membangun visi masyarakat Indonesia di masa yang akan datang; dan kedua, Pancasila sebagai nilai-nilai dasar  menjadi referensi kritik sosial-budaya.

Artinya, perlu disusun sistem ilmiah berdasarkan Pancasila tentang ajaran, teori, filsafat, praktik pendidikan nasional, yang menjadi dasar tunggal bagi penyelesaian masalah pendidikan nasional. Pada aspek ekonomi, pembangunan ekonomi nasional harus juga berarti pembangunan sistem ekonomi yang dianggap paling cocok bagi bangsa Indonesia.

Dalam penyusunan sistem ekonomi nasional yang tangguh untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur adalah dengan berlandaskan Pancasila, juga perlu dikembangkan dengan semangat kekeluargaan. Sedangkan sistem Ekonomi Pancasila bukanlah sistem ekonomi yang liberal kapitalistik, dan juga bukan sistem ekonomi yang etatitik atau serba negara. Meskipun demikian, sistem pasar tetap mewarnai kehidupan perekonomian (Mubyarto, 1997). Selanjutnya Pancasila juga menjadi roh atau acuan dalam pembangunan Iptek. Artinya, perkembangan Iptek harus didasarkan pada sebuah nilai moralitas yaitu Pancasila agar sesuai dan dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.

Jadi, Pancasila sebagai moral pembangunan pada hakikatnya mengandung maksud nilai-nilai luhur Pancasila (norma-norma yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945) dijadikan tolok ukur dalam melaksanakan pembangunan nasional, baik dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, maupun dalam evaluasinya.

Untuk itu, sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dengan prinsip menjadikan Pancasila sebagai pedoman perilaku hidup sehari-hari setidaknya dapat memberikan pemahaman pada masyarakat terkait dengan tujuan pembangunan nasional yakni mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur secara material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Dengan demikian, upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam menerapkan Pancasila perlu terus ditingkatkan, terlebih masyarakat di era kemajuan teknologi saat ini harus memiliki kemampuan menerjemahkan setiap informasi yang ada di media sosial, dan Pancasila sampai dengan saat ini masih merupakan jawaban yang tepat dalam menyeleksi informasi atau tayangan yang ada ditangan masyarakat. Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021.

BERITA TERKAIT

Strategi Hadapi Tarif Trump

    Ketegangan global kembali memanas seiring kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang memutuskan untuk memberlakukan kembali tarif impor…

Perbaikan Jaminan Pekerja

    Kebijakan penghapusan sistem outsourcing di Indonesia menjadi langkah monumental dalam upaya memperbaiki nasib dan jaminan para pekerja. Selama…

Kunjungan Kenegaraan

  Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Thailand bukan sekadar perjalanan seremonial di awal masa kepemimpinannya, melainkan sebuah langkah strategis…

BERITA LAINNYA DI Editorial

Strategi Hadapi Tarif Trump

    Ketegangan global kembali memanas seiring kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang memutuskan untuk memberlakukan kembali tarif impor…

Perbaikan Jaminan Pekerja

    Kebijakan penghapusan sistem outsourcing di Indonesia menjadi langkah monumental dalam upaya memperbaiki nasib dan jaminan para pekerja. Selama…

Kunjungan Kenegaraan

  Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Thailand bukan sekadar perjalanan seremonial di awal masa kepemimpinannya, melainkan sebuah langkah strategis…