Kebutuhan Daging Sapi di Kota Sukabumi Meningkat Seribu Persen

NERACA

Sukabumi - Kebutuhan daging sapi di Kota Sukabumi alami peningkatan. Takut terjadi kelangkaan dan menimbulkan gejolak. Akhirnya, Dinas Ketahanan, Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) setempat, melakukan penambahan pemotongan hewan jenis sapi tersebut.

"Iya, hasil pemantauan kami dilapangan, ternyata tingkat kebutuhan daging sapi di lapangan meningkat, mencapai 1000 persen dari biasanya," ujar Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Andri Setiawan, kepada Neraca, Selasa (11/5).

Biasanya, disaat menghadapi Idul fitri, kebutuhan daging memang alami peningkatan, namun tidak seperti yang dialami tahun ini. Dimana kata Andri, yang biasa memotong 5 ekor sapi, per hari, tahun ini mencapai 13 ekor sapi dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Milik DKP3 Kota Sukabumi.

"Kebutuhan konsumsi masyarakat Kota Sukabumi khususnya daging sapi sebanyak 1.463 ton/tahun untuk 351.459 orang masyarakat Kota Sukabumi. Bayangkan dengan adanya kenaikan permintaan ini, berarti berapa ton yang dibutuhkan tahun ini,” terang Andri.

Namun yang jelas, lanjut Andri, semua kebutuhan masyarakat untuk keperluan di Idul Fitri bisa terpenuhi. Begitu juga dengan ketersediaan pangan lainya cukup terkendali. Sebab, jajaranya juga melakukan monitoring ketersediaan, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah."Monitoring ketersediaan pangan, kami lakukan mulai tanggal 7 hingga 11 mei, ke Pasar Tradisional dan Modern," terang Andri.

Sejauh ini lanjut Andri, kebutuhan pangan pokok dan strategis di pasaran dikategorikan stabil dan terkendali. kenaikan harga yang agak tinggi dinilai masih dalam batas kewajaran.”Dan itu terjadi pada komoditas daging sapi lokal antara 10 sampai 15 persen, atau dijual dikisaran Rp130 sampai 140 ribu per kilogramnya, begitu juga dengan kentang yang harganya naik sekitar 20 persen, dan minyak goreng yang naiknya sekitar 7 persen dari harga sebelumnya,” ungkap Andri.

Sejauh ini tambah Andri, tingkat keamanan pangan yang beredar di masyarakat dinilai cukup baik, karena berdasarkan hasil pengujian sampel pangan di Labkesda Kota Sukabumi, semua sampel dinyatakan negatif terhadap bahan tambahan pangan berbahaya."Selain aman, semua pangan yang beredar di pasaran layak untuk dikonsumsi," pungkas Andri. Arya

 

 

 

BERITA TERKAIT

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

Ketua Umum Relawan Ndaru Aditya Yusma Berkunjung ke Wamen Ketenagakerjaan, Ir. Afriansyah Noor, M.Si, IPU: Membangun Sinergi untuk Kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia (PMI)

NERACA Jakarta - Hari Kamis ini, tanggal 25 April 2024, di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, terjadi pertemuan silaturahmi yang berkesan antara…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

Ketua Umum Relawan Ndaru Aditya Yusma Berkunjung ke Wamen Ketenagakerjaan, Ir. Afriansyah Noor, M.Si, IPU: Membangun Sinergi untuk Kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia (PMI)

NERACA Jakarta - Hari Kamis ini, tanggal 25 April 2024, di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, terjadi pertemuan silaturahmi yang berkesan antara…