Laba Bersih KINO Menyusut Tajam 71,92%

NERACA

Jakarta – Dalam tiga bulan pertama tahun 2021, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) mencatatkan laba bersih sebesar Rp16,48 miliar atau turun 71,92% dibandingkan priode yang sama tahun lalu sebesar Rp57,84 miliar. Sehingga, laba per saham dasar turun menjadi Rp12, dibandingkan kuartal I 2020 sebesar Rp40. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Emiten consumer goods ini juga membukukan penjualan turun 13,38% menjadi Rp964,26 miliar. Disebutkan, rincinya penjualan perawatan tubuh turun 18,01% menjadi Rp455,35 miliar, minuman turun 6,7% menjadi Rp384,08 miliar, makanan tumbuh 9,5% menjadi Rp115,49 miliar dan farmasi turun 75% menjadi Rp9,36 miliar.

Sementara itu, aset terbilang Rp5,37 triliun, atau tumbuh 2,35% dibandingkan akhir tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp5,255 triliun. Hal itu didorong adanya peningkatan sebesar 3,84% dari kewajiban menjadi Rp2,781 triliun. Patut diketahui, kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar Rp143,13 miliar atau melonjak 393,1% dibandingkan akhir Maret 2021 yang tercatat sebesar Rp29,89 miliar.

Asal tahu saja, tren penjualan KINO di awal tahun ini belum banyak membaik bila dibandingkan dengan penjualan pada kuartal lalu. Namun, seiring dengan proses vaksinasi yang tengah digencarkan pemerintah, Direktur Keuangan KINO Budi Muljono seperti dikutip kontan pernah bilang, optimistis akan menoreh prospek bisnis yang positif di tahun ini. “Menurut kami tahun 2021 ini seharusnya lebih baik dari tahun 2020, di mana kuncinya adalah penyebaran vaksin yang cepat dan luas agar sentimen positif lebih cepat terbentuk, orang-orang lebih merasa aman dan nyaman dalam beraktivitas dan kehidupan berangsur kembali memasuki new normal,” terang Budi. 

Untuk memuluskan strategi bisnisnya saat ini, KINO menggelontorkan alokasi belanja modal atau capex sebesar Rp 200 miliar.  Dana yang bersumber dari kas internal dan perbankan tersebut, ungkap Budi, sebagian besar akan digunakan untuk alokasi pembelian sejumlah mesin produksi. Namun, Budi tidak merinci berapa mesin produksi baru yang akan dibeli di tahun ini. 

Perseroan sendiri sulit untuk memprediksikan seberapa besar pertumbuhan pendapatan yang ingin dicapai di tahun ini. Namun, pihaknya optimistis untuk mempertahankan performa bisnisnya seperti di tahun 2020 dengan target pertumbuhan penjualan sebesar 15%. Maka Guna mempertahankan performa perusahaannya, awal tahun 2021, KINO akan memfokuskan pengembangan bisnisnya pada produk-produk yang tengah dibutuhkan masyarakat di masa pandemi. “Mungkin bukan inovasi produk baru di awal tahun ini, namun kami lebih banyak fokus di produk yang banyak dicari di masa pandemi ini,”kata Budi.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…