SAMF Bukukan Pendapatan Rp 296,72 Miliar

NERACA

Jakarta – Di kuartal pertama 2021, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) membukukan pendapatan Rp296,72 miliar atau tumbuh 14,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp260,22 miliar,”Walau di tengah pandemi Covid-19, kami masih mampu meningkatkan pendapatan. Bahkan, kami tidak melakukan pemutusan hubungan kerja," kata Direktur Utama PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk, Yahya Taufik dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Berangkat dari pencapaian positif di kuartal pertama tersebut, emtien produsen pupuk ini optimistis pendapatan perseroan akan meningkat pada semester kedua 2021 seiring membaiknya permintaan terhadap hasil perkebunan sawit. Menurut Yahya, membaiknya harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) saat ini praktis meningkatkan aktivitas di perkebunan sawit.

Selain itu, optimisme perseroan juga ditopang oleh harapan mulusnya upaya vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah.”Peningkatan harga CPO dan meningkatnya aktifitas perkebunan sawit mendorong permintaan pupuk NPK juga meningkat. Ujungnya, penjualan pupuk kami pun ikut terdongkrak," ujar Yahya.

Optimisme itu juga selaras dengan Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (Gapki) yang memperkirakan harga CPO akan berkisar 850-900 dolar AS per ton pada 2021.”Saat ini, harga CPO membaik. Di catatan kami posisi harga ada di angka Rp11 ribu per kilogram. Karena itu, gairah petani untuk pemupukan menjadi tinggi sehingga ini tentu saja membuat kami optimistis pada 2021," jelas Yahya.
Pada 2020, dari hasil melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan menggenjot belanja modal (capital expenditure/capex) untuk peningkatan kapasitas pabrik di medan 2 sebesar 80.000 ton per tahun dan pabrik di Sampit sebesar 80.000 ton per tahun. Pasca penambahan itu, total kapasitas meningkat dari 440.000 ton per tahun menjadi 600.000 ton per tahun yang telah efektif operasional pada triwulan III dan IV tahun 2020.”Peningkatan kapasitas itu menambah optimisme perseroan untuk meningkatkan penjualan pada tahun 2021," kata Yahya.

Optimisme membukukan kinerja positif pada 2021 merujuk pada kinerja keuangan perseroan 2020 yang cukup baik. Bahkan pada tahun lalu, perseroan membagikan dividen untuk tahun buku 2019 sebesar Rp52,78 miliar, dimana pada 2019 laba bersih Saraswanti tercatat sebesar Rp86,83 miliar.

Laba bersih Saraswanti pada 2020 tercatat melonjak 36% dibandingkan 2019, yakni menjadi Rp118 miliar. Hal itu seiring dengan penjualan yang bertumbuh 10% dari Rp1,28 triliun menjadi Rp1,4 triliun pada 2020. Saraswanti yang berdiri sejak 1998 merupakan produsen pupuk NPK (nitrogen, phospat, dan kalium) untuk segmen non subsidi. Saat ini perseroan memiliki lima pabrik dengan kapasitas produksi sebesar 600.000 ribu ton per tahun yang tersebar di beberapa kota yaitu Mojokerto (Jawa Timur), Medan (Sumatera Utara), dan Sampit (Kalimantan Tengah).

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…