Golden Energy Tebar Dividen US$ 125 Juta

NERACA

Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar US$125 juta untuk tahun buku 2021. Corporate Secretary Golden Energy Mines, Sudin dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan bahwa perseroan akan membagikan dividen US$125 juta yang akan berasal dari laba bersih perseroan tahun buku 2020 dan saldo laba yang belum dicadangkan dari tahun buku 2020. “Jumlah dividen final ini berasal dari sisa laba bersih perseroan tahun buku 2020 sejumlah US$42 juta dan berasal dari saldo laba yang belum dicadangkan dari tahun buku 2020 sebesar US$32,06 juta,” ujarnya.

Dividen final itu masing-masing sebesar US$20 juta dan US$30 juta telah dibagikan sebagai dividen interim dan telah dibayarkan kepada seluruh pemegang saham masing-masing per tanggal 22 Desember 2020 dan 15 Januari 2021. Dengan demikian, sisanya adalah sebesar US$75 juta disetujui dibagikan sebagai dividen final tahun buku 2020 atau sebesar US$0,01275 per saham. Jumlah itu setara dengan Rp184 per saham, menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per 5 Mei 2021 sebesar Rp14.431 per dolar AS.

Untuk diketahui, emiten pertambangan ini membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$98,77 juta pada 2020. Selain sebagai dividen, pemegang saham memutuskan menggunakan sebesar US$1 juta dari laba bersih sebagai cadangan wajib dan sisanya sebesar US$49,8 juta sebagai saldi laba ditahan.

Tahun ini, perseroan menargetkan produksi batubara tahun 2021 mencapai 34 juta ton atau lebih tinggi dari realisasi produksi tahun lalu yakni 33,2 juta. Disampaikan Sudin Sudirman, target maksimum merujuk Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) sejatinya mencapai 37 juta ton di tahun ini. "Kalau tahun 2021, target produksi batubara sekitar 33 juta hingga 34 juta ton," ujarnya.

Dalam menentukan target, GEMS akan selalu mencermati perkembangan pasar batubara, termasuk harga emas hitam ini. Misal kan saja terkait pasar batubara di dunia, terutama di China dan India. Sudirman menambahkan, sementara ini persentase pasar masih didominasi ekspor sebesar 65% dan pasar domestik sebesar 35%. Kendati demikian, Sudirman memastikan saat ini masih dilakukan perhitungan final untuk segmen pasar batubara baik domestik dan ekspor.

Sudirman juga belum bisa memastikan alokasi belanja modal alias capital expenditure (capex) yang disiapkan GEMS untuk tahun ini. Yang pasti, pendanaan akan bersumber dari kas internal dan perbankan. "Sumber dana biasanya dari internal dan perbankan,"katanya.

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…