Mengenal Gejala Awal Keracunan

Seorang anak berusia 10 tahun di Bantul, Yogyakarta, harus meregang nyawa usai memakan takjil sate. Diketahui, bumbu sate tersebut mengandung racun sianida. Kasus yang disebut sate beracun tersebut ramai jadi perbincangan di media sosial dan pemberitaan.

Bocah berinisial NF tersebut meninggal selepas mengonsumsi takjil berupa sate bumbu yang didapat oleh ayahnya saat keluar dari sebuah masjid. Gejala keracunan yang dialami berupa mual dan muntah-muntah. Si bocah serta sang ibu yang mengonsumsi bumbu sate tersebut sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kota Yogyakarta. Nahasnya, NF tak berhasil diselamatkan, sedangkan sang ibu saat ini masih menjalani perawatan.

Keracunan bisa terjadi pada siapa saja yang mengonsumsi zat beracun bagi tubuh, baik sengaja maupun tidak sengaja. Perawatan yang tepat pada gejala awal keracunan bisa menyelamatkan nyawa.  Oleh karena itu, kenali gejala awal keracunan dan bagaimana pertolongan pertama yang mesti dilakukan.

Dokter spesialis emergensi dan peneliti di Litbangkes Kemenkes Tri Maharani, mengatakan gejala keracunan (intoksikasi) paling umum adalah mual dan muntah. Namun, mual pada keracunan berbeda dengan gejala telat makan yang sama-sama menyebabkan mual. Gejala muntah pada keracunan juga berbeda dengan gejala pada infeksi bakteri atau virus. "Mual dan muntah disebabkan karena intoksikasi makanan atau racun agak berbeda dengan mual muntah yang disebabkan proses inflamasi atau proses infeksi," kata Tri dikutip dari CNNIndonesia.com.

Gejala keracunan

Gejala keracunan yang biasanya terjadi dan menjadi gejala awal yaitu mual dan muntah berat dalam waktu dekat. Keracunan karena makanan atau minuman juga tak membutuhkan waktu lama untuk menimbulkan gejala, seseorang bisa langsung muntah seketika bahkan beberapa detik sehabis mengonsumsi makanan atau minuman beracun. Sementara, hal itu jarang terjadi pada penyebab mual yang lain seperti telat makan. "Rentang waktunya cepat, setelah makan atau minum mengandung racun, bisa langsung dalam hitungan detik hingga jam dia muntah," kata Tri.

Tri juga menyatakan intensitas muntah dalam gejala keracunan juga bisa sangat buruk. Seseorang bisa muntah 5-10 kali dalam satu menit, dalam jumlah banyak. Muntah juga terjadi terus menerus dan tidak tertahankan.Pada tahap keracunan ekstrem, muntah terus menerus bisa menyebabkan cairan tubuh berkurang dan menyebabkan dehidrasi hingga gagal jantung.

"Terus mual muntahnya berat, orang bisa muntah terus dalam semenit saja bisa 5-10 kali. Sehingga nanti dehidrasi, kadang kalau muntah ada muntahannya yang masuk ke paru-paru juga, itu bisa membuat kondisi orang jadi lebih buruk," ucap Tri.

Saat muntah, racun yang masuk ke tubuh belum tentu keluar lewat muntahan. Bisa jadi racun tersebut sudah terserap tubuh dan terkandung dalam darah. Racun itu dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan abnormalitas pada organ dalam. Jika tak segera ditangani, zat beracun yang masuk ke tubuh bisa menyebabkan kematian. Lama kelamaan, gejala keracunan juga akan jadi lebih berat. Selain mual, muntah, dan dehidrasi, gejala lain yang mungkin timbul adalah diare, demam, pusing, badan lemas, hingga hilang kesadaran.

BERITA TERKAIT

Saat Perjalanan Mudik - Pembesaran Prostat Tak Dianjurkan Konsumsi Minum Manis

Mudik sehat, aman dan nyaman tidak hanya disiapkan dari infrastruktur jalan tetapi juga perlu diperhatikan kesiapan dan kesehatan para pemudik.…

Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017…

Jaga Kesehatan Saat Mudik, Simak Tipsnya

  Mudik menjadi budaya yang dilakukan orang Indonesia seusai sebulan berpuasa selama Ramadan. Namun, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kesehatan…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Saat Perjalanan Mudik - Pembesaran Prostat Tak Dianjurkan Konsumsi Minum Manis

Mudik sehat, aman dan nyaman tidak hanya disiapkan dari infrastruktur jalan tetapi juga perlu diperhatikan kesiapan dan kesehatan para pemudik.…

Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017…

Jaga Kesehatan Saat Mudik, Simak Tipsnya

  Mudik menjadi budaya yang dilakukan orang Indonesia seusai sebulan berpuasa selama Ramadan. Namun, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kesehatan…