PGAS Catatkan Laba Bersih US$ 61,57 Juta

NERACA

Jakarta – Kinerja keuangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) masih tumbuh positif dengan membukukan laba bersih sebesar US$ 61,57 juta di kuartal pertama 2021 atau naik 28,9% dibandingkan prideo yang sama tahun lalu tercatat sebesar US$ 47,774 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan perseroan tercatat US$ 733,15 juta atau turun 16,03% dibandingkan kuartal I 2020 yang tercatat senilai US$ 873,809 juta. Tapi beban pokok pendapatan turun 9,3% menjadi US$531,66 juta. Akibatnya, laba kotor turun 29,96% menjadi US$ 201,49 juta. Menariknya, pada kuartal I 2021 perseroan membukukan laba dari ventura bersama senilai US$ 30,35 juta atau melonjak 130,7% dibandingkan kuartal I 2020 yang tercatat senilai US$13,19 juta.

Ditambah dengan keuntungan selisih nilai tukar senilai US$8,92 juta yang berbanding terbalik dengan kuartal I 2020 yang merugi selisih nilai tukar senilai US$ 63,211 juta. Adapun pada sisi ekuitas terbilang US$ 3,022 miliar atau tumbuh 2,26% dibandingkan akhir tahun 2020 yang tercatat senilai US$ 2,955 miliar. Sedangkan kewajiban perseroan susut 1,6% menjadi US$ 4,502 miliar.

Hasilnya, aset terkumpulkan tercatat senilai US$ 7,524 miliar atau turun 0,1% dibandingkan akhir tahun 2020 yang tercatat sebesar US$ 7,533 miliar. Kemudian kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi tercatat senilai US$ 167,26 juta, atau turun 7,7% dibandingkan kuartal I 2020 yang tercatat sebesar US$ 181,68 juta. Sebagai informasi, realisasi penjualan gas pada bulan Februari 2021 sebesar 844 BBTUD atau lebih tinggi 10% di atas target.

Selain itu pertumbuhan jumlah pelanggan bulan Februari 2021 meningkat 4706 pelanggan dari bulan sebelumnya sebanyak 289.009 menjadi 293.715 pelanggan. Hal ini menunjukkan target penambahan jumlah pelanggan tercapai diatas target perseroan. Sebaran pelanggan ini tersebar di sektor city gas (rumah tangga) dan pelanggan kecil (UMKM), komersial industri, dan pembangkit listrik.

Direktur Komersial PGN, Faris Aziz menjelaskan bahwa peningkatan penjualan yang diatas target ini dipicu oleh penyerapan gas di sektor komesial dan listrik yang cukup tinggi. Penyerapan gas PLN Group jauh lebih tinggi dari target. Awalnya proyeksi penyerapan sejak bulan November 2020 masih turun, namun hingga saat ini, dengan berbagai upaya optimal dan demand yang meningkat berdampak naiknya penyerapan gas.

Selain pembangkit listrik, tren peningkatan di sektor industri juga mengalami peningkatan, antara lain kimia, keramik, makanan, fabrikasi logam, kaca, kertas, logam dasar, tekstil, kayu dan lain-lain. Supply CNG yang digunakan untuk SPBG dan UMKM melalui produk Gaslink juga meningkat. Di sisi lain, ada realisasi penyerapan pelanggan penerima manfaat Kepmen 89K/ 2020 meningkat menjadi 295 BBTUD.


BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…