Laba Bersih Indopoly Tumbuh 110,18%

NERACA

Jakarta- Di kuartal pertama 2021, PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) meraih laba bersih senilai US$ 2,125 juta atau melonjak 110,18% dibandingkan priode yang sama tahun lalu US$ 1,011 juta. Sehingga, laba per saham naik menjadi US$ 0,0003, dibandingkan kuartal I 2020 yang tercatat sebesar US$ 0,0002. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan di Jakarta, kemarin.

Begitu juga dengan penjualan perseroan tercatat US$ 56,44 juta atau tumbuh 16,13% dibandingkan kuartal I 2020 senilai US$ 48,6 juta. Tapi beban pokok penjualan bengkak 13,54% menjadi US$ 43,63 juta. Sehingga laba kotor naik 25,74% menjadi US$ 12,78 juta. Menariknya, pada kuartal I 2021 ini, perseroan mengalami penyusutan kerugian selisih nilai tukar sebesar 55,6% menjadi US$ 414.947. Terlebih, beban keuangan juga susut 19,13% menjadi US$ 955.810.

Adapun pada sisi ekuitas terbilang US$ 177,69 juta atau turun 1,02% dibandingkan akhir tahun 2020 yang tercatat senilai US$ 175,89 juta. Sedangkan kewajiban tumbuh 2,3% menjadi US$ 107,13 juta. Hasilnya, aset terkumpulkan tercatat sebesar US$ 284,83 juta atau tumbuh 1,4% dibandingkan akhir Desember 2020 yang tercatat senilai US$ 280,51 juta. Kemudian arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi tercatat sebesar US$ 5,29 juta atau membengkak dibandingkan akhir Maret 2020 yang tercatat sebesar US$ 1,92 juta.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure sebesar US$ 1,5 juta. Capex tersebut bakal digunakan perusahaan untuk keperluan perawatan pabrik. Head of Accounting IPOL, Kurniawan pernah bilang, pendanaan capex ini akan berasal dari kas internal perusahaan. "Capex itu keperluannya untuk perawatan mesin,"ujarnya.

Lewat belanja modal yang fokus dialokasikan untuk pabrik, Indopoly berharap produktivitasnya di sepanjang tahun ini tetap terjaga. Asal tahu, selama pandemi Covid-19, aktivitas produksi perusahaan terus berjalan. Bahkan manajemen IPOL menegaskan bahwa tidak ada satupun mesin yang mati. Saat ini IPOL memiliki tiga pabrik dengan total kapasitas mencapai 100.000 ton per tahun. Rinciannya, kapasitas pabrik di Purwakarta sebesar 65.000 ton per tahun, Souzhou China 25.000 ton per tahun, dan di Yunnan China 10.000 ton per tahun. 

Adapun di tahun ini, IPOL akan mempertahakan kinerja yang hampir sama seperti tahun lalu. Di awal tahun ini, IPOL yakin kinerja perusahaan masih on track dengan target. Di tahun 2020 kinerja IPOL cukup bergairah. Walau mencatatkan penurunan penjualan, laba bersih IPOL justru melesat hingga lebih dari 80% yoy. 

Gordon Zhao-Yu Giang, Direktur IPOL memaparkan, penjualan konsolidasi perusahaan di tahun lalu sebesar US$ 197,88 juta. Nilai ini turun sekitar 2,6% yoy.  Nah, mayoritas penjualan masih berasal dari pabrik di Indonesia dengan kontribusi 61%. Sedangkan sisanya, 39% berasal dari pabrik di China. 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…