Makan Berlebihan Bikin Badan Lemas saat Buka Puasa

Puas menyantap sajian buka puasa kerap kali membuat tubuh terasa lemas, bahkan mengantuk. Ada alasan di balik buka puasa justru membuat badan terasa lemas. Setelah menahan lapar seharian, rasanya sulit untuk menahan godaan berbagai sajian nikmat menu takjil. Saking laparnya, semuanya dilahap begitu saja tanpa banyak berpikir. Kolak yang banyak mengandung gula, minuman-minuman dingin, hingga berbagai macam gorengan. Semua masuk ke dalam mulut dalam waktu singkat.

Dengan kondisi sedemikian rupa, tak heran rasanya jika tubuh merasa lelah. Alih-alih memberikan energi dan tenaga, makanan yang disantap justru membuat Anda lemas. Tubuh yang terasa lemas memang jadi salah satu masalah kesehatan utama di bulan Ramadan. Selain pola makan yang tidak tepat, jadwal tidur yang buruk pun turut berkontribusi menimbulkan lemas.

Alasan utama di balik buka puasa membuat badan lemas adalah kebiasaan overeating yang biasa muncul di bulan Ramadan. Ahli kesehatan, Mohammad Haroon mengatakan, makan berlebih saat berbuka puasa dapat menggeser 70 persen aliran darah menuju sistem pencernaan yang menyebabkan kelemahan otot, kelelahan, dan sakit kepala.

"Asupan air dalam jumlah besar segera setelah buka puasa juga dapat menurunkan kadar natrium yang bisa menimbulkan berbagai gejala, termasuk kelelahan," ujar Haroon, mengutip The News.

Pada dasarnya, rasa lemas setelah makan berlebih saat berbuka puasa adalah hal yang wajar. Mengutip Medical News Today, para peneliti setuju bahwa rasa lemas menjadi respons alami tubuh dan tak perlu dikhawatirkan. Beberapa hal berkontribusi terhadap timbulnya rasa lemas setelah makan. Pertama adalah jenis asupan yang dikonsumsi.

Makanan kaya protein dan karbohidrat bisa membuat seseorang merasa lemas dan mengantuk dibandingkan makanan lain. Kolak kaya akan gula, gorengan juga umumnya dibuat dengan menggunakan tepung terigu sebagai salah satu bahan. Keduanya tinggi akan karbohidrat.

Kedua, adalah terkait porsi makan. Semakin banyak Anda makan, semakin tubuh terasa lemas. Seseorang lebih mungkin mengalami perasaan lemas dan mengantuk setelah menikmati sajian makan besar, seperti pada buka puasa.

Betapa tidak. Tak hanya menyantap berbagai menu takjil dalam waktu singkat, beberapa orang juga memilih untuk langsung melahap menu utama, seperti nasi beserta lauk pauknya, tepat sesaat setelah berbuka puasa. Hal tersebut jelas akan membuat tubuh terasa lemas.

Mengutip The Health Site, saat makan berlebih, tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk memecah makanan. Tak hanya itu, organ vital tubuh juga jadi bekerja terlalu keras untuk menyimpan kelebihan makanan. Makan berlebih membuat kadar insulin meningkat. Peningkatan kadar insulin terjadi akibat adanya lonjakan gula darah akibat makan terlalu banyak. Saat kadar insulin meningkat, gula darah kemudian akan turun drastis dan membuat energi juga mengalami penurunan.

Tak hanya itu, kadar insulin yang tinggi juga membuat tubuh melepaskan hormon tidur. Hormon tersebut pada gilirannya akan membuat Anda terasa mengantuk dan lemas. Agar tidak terasa lemas, ada beberapa hal yang perlu menjadi catatan. Nazima Qureshi, penulis buku The Healthy Ramadhan Guide, menganjurkan Anda untuk berbuka puasa dengan kurma, buah, dan air mineral. "Gula alami dari buah akan membuat tubuh merasa telah makan. Anda tidak akan merasa kelaparan, dan Anda cenderung tidak akan makan berlebih," ujar Qureshi, mengutip Healthline.

Setelah selesai dengan sajian takjil, Anda juga disarankan untuk beristirahat terlebih dahulu untuk kemudian menyantap makan malam. Untuk makan malam, Qureshi merekomendasikan panduan porsi berikut dalam satu piring. Setengah piring untuk sayuran. Seperempat piring untuk karbohidrat. Hindari penggunaan karbohidrat olahan. Seperempat piring untuk protein hewani.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…