UKM Indonesia Masuk Pasar Rusia

NERACA

Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan selalu mendukung para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) memasuki pasar ekspor ke berbagai belahan dunia, termasuk ke Rusia. Dengan demikian, kontribusi UKM terhadap peningkatan kinerja ekspor nasional semakin besar.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan saat membuka seminar web (webinar) dengan tema ‘Strategi Pemasaran Ekspor ke Rusia’ mengungkapkan “upaya penetrasi pasar ekspor ke Rusia merupakan momentum pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. Rusia merupakan negara besar yang memiliki peluang luas bagi produk- produk Indonesia. Webinar ini diharapkan dapat memberikan informasi peluang pasar, regulasi dan strategi memasuki pasar Rusia untuk mendorong ekspor UKM Indonesia ke Rusia.”

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Belarus Jose Antonio Morato Tavares menerangkan, dalam upaya meningkatkan ekspor nonmigas ke Rusia membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk pelaku UKM Indonesia.

“KBRI Moskow siap memberikan dukungan dan fasilitasi dengan berbagai program seperti penjajakan kesepakatan dagang (business matching), misi dagang, penanganan inquiry, pameran, dan promosi yang terintegrasi,” jelas Jose.

Lebih lanjut, menurut Jose, potensi perdagangan kedua negara perlu terus ditingkatkan. Perdagangan antara Indonesia-Federasi Rusia saat ini belum mencerminkan potensi kerja sama yang sangat besar.

Terbukti bahwa total perdagangan Indonesia-Federasi Rusia pada Januari—Februari 2021 tercatat sebesar USD 394,02 juta atau meningkat 13,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Federasi Rusia sebesar USD 205,88 juta. Sedangkan, impor Indonesia dari Federasi Rusia sebesar USD 188,13 juta. Beberapa produk yang diekspor ke Rusia diantaranya produk minyak sawit (CPO), karet alam, kopra, mentega kakao, alas kaki, kopi, teh, dan peralatan elektronik.

 Selain produk utama yang dipasarkan ke pasar Rusia, terdapat beberapa produk UKM Indonesia yang memiliki potensi dan peluang besar untuk ekspor ke Rusia yaitu kopi, teh, buah-buahan tropis, dan produk perikanan.

Meski begitu, CEO House of Indonesia for Rusia Olga Bagryantseva menjelaskan, informasi mengenai House of Indonesia serta sejumlah hal yang harus dipersiapkan para pelaku usaha untuk memasuki pasar Rusia.

“Dibutuhkan persiapan produk, kemasan, pengetahuan tentang izin khusus di Rusia, informasi logistik, pentingnya kontrak, dan penggunaan strategi pemasaran yang tepat,” terang Olga.

Olga pun menerangkan, untuk berbisnis dengan buyer Rusia, pembuatan kontrak memiliki peranan penting untuk kepastian pemesanan, pembayaran, dan proses pengiriman baik sampel maupuk produk yang dipesan.

"Produk Indonesia terkenal dengan produk alami dan ramah lingkungan. Rusia membeli bukan barang, tapi budaya,” jelas Olga.

Sedangkan, Praktisi Ekspor sekaligus Fasilitator PPEI Nina Agustina menyarankan kiat-kiat agar berhasil ekspor ke Rusia. Diantaranya, pelaku usaha Indonesia perlu melakukan riset kebiasaan masyarakat Rusia, mempelajari kompetitor, promosi yang tepat, membangun jaringan dengan Pemerintah Indonesia di Rusia, baik melalui Atase Perdagangan maupun KBRI.

“Para pelaku usaha juga perlu mendapatkan dukungan dari Pemerintah. Untuk itu, manfaatkan program dan fasilitasi dari perwakilan perdagangan Indonesia di Rusia melalui Atase Perdagangan. Selain itu, para pelaku usaha bisa mengikuti berbagai festival produk Indonesia dan membangun hubungan kepercayaan dengan masyarakat setempat untuk mendorong kesuksesan eskpor,” jelas Nina.

Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkapkan, "Presiden RI sudah memberikan arahan ke Kemendag untuk mempercepat penyelesaian perundingan perdagangan internasional dengan negara-negara potensial sebagai agenda prioritas. Hal ini karena Indonesia kini sedang bertransformasi menjadi negara penghasil produkproduk bernilai tinggi yang membutuhkan pasar-pasar baru di luar negara tradisional/mitra dagang utamanya."  

Jerry menjelaskan, setelah membentuk perjanjian perdagangan, tugas Kemendag selanjutnya yaitu memonitor, memelihara, dan menjaga agar implementasi perjanjian perdagangan dapat berjalan dengan baik.

"Kemendag juga harus harus memberikan fasilitas bagi para UKM untuk dapat memanfaatkan perjanjian perdagangan internasional," imbuh Jerry.

 

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…