Koperasi Pesantren Potensi Membangun Jaringan Ritel Modern

NERACA

Lamongan - Pondok pesantren berpotensi menjadi pusat penggerak ekonomi yang sangat besar apalagi didukung banyaknya santri yang menimba ilmu agama. Misalnya di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur. Ponpes ini memiliki Koperasi Serikat Bersama Pesantren (KSBP) yang di dalamnya tergabung 17 pondok pesantren di wilayah Jawa Timur. 

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, Koperasi Serikat Bersama Pesantren (KSBP) Pondok Pesantren Sunan Drajat di Lamongan, Jawa Timur, menjadi salah satu contoh jaringan ritel modern berbasis pesantren. 

"Yang tergabung dalam Koperasi Serikat Bersama Pesantren (KSBP) Pondok Pesantren Sunan Drajat di Lamongan Jawa Timur ini ada 17 pesantren, di mana ada 10 ribu santrinya. Kegiatan ekonomi terkait santri maupun dengan lingkungan. Ini jadi role model jaringan ritel modern berbasis pesantren. Dengan KSBP Ponpes Sunan Drajat menjadi pondasi. Bukan hanya layani pesantren, tapi juga masyarakat di sekitar," ujar Teten di Ponpes Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur. 

Lebih lanjut, menurut Teten, kolaborasi 17 pesantren yang memiliki produk unggulan masing-masing akan memiliki nilai ekonomi tinggi. Pihaknya optimis KSBP Sunan Drajat akan bisa tumbuh dan berkembang dan diharapkan menjadi rantai pasok sektor produksi. 

"Kami optimis KSBP bisa tumbuh dan berkembang. Kita harap mereka masuk sektor produksi. Apalagi pesantren yang punya produk sendiri. Kemudian antarpesantren dibangun koperasi untuk retailnya maka akan jadi nilai ekonomi tinggi," kata Teten. 

Teten pun menjelaskan, model bisnis koperasi yang dibangun tersebut akan menjadi sirkuit ekonomi yang memiliki skala ekonomi yang besar. 

"Punya produk sendiri, garam di sini, tempat yang lain minyak. Ini saya kira sirkuit ekonomi yang bisa dibangun antarpesantren. Jika digabung, 17 pesantren punya skala ekonomi yang besar. Ini bisa diperluas di jejaring masyarakat distributor pesantren dan ke masyarakat lebih luas," jelas Teten. 

Teten menegaskan, pemerintah akan memperkuat pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB-KUMKM). Menurutnya, perkuatan pembiayaan bagi KSBP Sunan Drajat disalurkan Rp4,5 miliar dan ke depan akan ditambah lagi jika untuk mewujudkan roda perekonomian yang lebih maju. 

"Kami perkuat pembiayaan. Kita baru Rp4,5 miliar. Ke depan sesuai dengan kegiatan ekonomi bantu lebih kuat lagi pembiayaan," tegas Teten. 

Disisi lain, Teten pun mendorong peningkatan peran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dalam rantai pasok industri manufaktur baik yang menyasar pasar dalam negeri maupun ekspor. Upaya tersebut dilakukan dengan menggandeng kerja sama dengan semua stakeholder terkait.

Sementara itu, Direktur KSBP Sunan Drajat Anas Alhifni mengatakan, Koperasi Serikat Bisnis Pesantren Sunan Drajat Lamongan berdiri pada 2017. Menurutnya, koperasi itu memiliki anggota 17 koperasi pondok pesantren di antaranya Ponpes Langitan Tuban, Tambak Beras Tebu Ireng Jombang, Gontor Ponorogo, Sidogiri Pasuruan, dan Lirboyo Kediri. 

Seperti diketaui, sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pun menyatakan, Kemendag berkomitmen membantu para pelaku UKM untuk melakukan ekspor dan meningkatkan daya saingnya. Kemendag juga siap mendukung pelaku UKM melalui perwakilan perdagangan di luar negeri serta dengan membuka akses pasar di negara-negara nontradisional.

Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI,  Joko Widodo saat memberikan arahan pada Pembukaan Raker Kemendag, di Istana Negara, Jakarta.

Sinergisitas antara pemerintah dan pelaku usaha bertujuan mencari pasar ekspor yang masih jauh dari kompetisi. Terlebih, pasar-pasar konvesional seperti Amerika Serikat cenderung sudah padat.

"Pasar konvensial semakin tidak dilirik oleh kompetitor, sedangkan pasar baru akan menjadi semakin menarik karena pasarnya masih belum kompetitif," tambah Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kasan. 

Menurut Kasan, adapun sejumlah hal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan penguatan UKM. “Penguatan UKM dapat tercapai jika semua pihak turut berpartisipasi dalam pemberdayaan UKM; melakukan kolaborasi, kemitraan, dan mengedepankan azas keberlanjutan; serta semangat untuk terus memajukan UKM dari seluruh Indonesia agar dapat berjaya menjadi pemain global,” jelas Kasan.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…