Transaksi Harian Sepekan Rp 9,760 Triliun

NERACA

Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) rata-rata nilai transaksi harian mengalami peningkatan tertinggi, yaitu sebesar 2,63% menjadi Rp9,760 triliun dari Rp9,510 triliun pada pekan sebelumnya. Kemudian kapitalisasi pasar turut meningkat 0,44% selama sepekan menjadi Rp7.205,771 triliun dari Rp7.174,001 triliun pada penutupan sepekan yang lalu. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kemudian indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir pekan ditutup positif pada level 6.086,258 atau mengalami peningkatan sebesar 0,26% selama sepekan dari level 6.070,209 pada pekan sebelumnya. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa  turun sebesar 1,31% menjadi 15,699 miliar saham dari 15,907 miliar saham pada pekan sebelumnya. Perubahan juga terjadi pada rata-rata frekuensi harian bursa selama sepekan 2,13% menjadi 1.025.495 kali transaksi dari pekan yang lalu yaitu 1.047.771 kali transaksi.

Sedangkan investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp296,97 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp9,737 triliun. Sebagai informasi. IHSG pada Jum’at (16/4) akhir pekan kemarin ditutup menguat 6,76 poin atau 0,11% ke posisi 6.086,26. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,77 poin atau 0,08% ke posisi 907,67.

Kata analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, IHSG ditutup menguat sejalan dengan pergerakan bursa global dan regional. Hal ini diperkirakan dengan adanya rilisnya data GDP China yang cukup baik dan mendekati ekspektasi konsensus analis.

Ekonomi Negeri Tirai Bambu kembali tumbuh hingga 18,3% pada kuartal I 2021 setelah pada kuartal IV 2020 lalu tumbuh 6,5%. Sementara analis Bina Artha Sekuritas, Nafan Aji juga mengatakan hal senada. Selain didorong program vaksinasi massal yang berjalan dengan baik, rilis data pertumbuhan ekonomi China menjadi katalis positif di pasar saham.”Market mengapresiasi kinerja GDP kuartal I 2021 China yang melampaui ekspektasi," ujar Nafan.

Selain itu, BEI juga mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 26 emisi dari 20 emiten senilai Rp29,70 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 479 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp435,16 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 128 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 144 seri dengan nilai nominal Rp4.179,77 triliun dan US$ 400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp6,89 triliun.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…