Tiga Anak Usaha Go Public - HK Infrastruktur Bidik Dana IPO Rp 2 Triliun

NERACA

Jakarta – Dukung pengembangan bisnis anak usaha, PT Hutama Karya (Persero) bakal membawa tiga anak usahanya untuk go public lewat penawaran publik perdana atau initial public offering (IPO). Dimana ketiga anak usahanya, yakni PT HK Realtindo, PT Hutama Karya Infrastruktur, dan PT Hakaaston. “Kami harapkan dari IPO Hutama Karya Infrastruktur ini kami bisa dapatkan dana sekitar Rp2 triliun sehingga bisa mengembangkan Hutama Karya Infrastruktur lebih maju lagi," kata Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto dalam diskusi webinar di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, untuk IPO PT Hutama Karya Infrastruktur ditargetkan melantai di bursa pada akhir 2021. Hutama Karya Infrastruktur didirikan pada 2015. Anak usaha itu didirikan setelah perseroan mendapatkan penugasan dari untuk mengembangkan jalan tol Trans-Sumatra. HKI merupakan hasil spin off dari Divisi Jalan dan Jembatan perseroan. Selain Trans-Sumatra, lini tersebut telah mengerjakan proyek strategi lain seperti jalan tol Cinere—Jagorawi dan Mojokerto—Kertosono.

Budi menyatakan bahwa anak usaha selanjutnya yang akan melalui IPO adalah Hakaaston. Hakaaston adalah perusahaan manufaktur aspal dan beton untuk memenuhi mayoritas kebutuhan proyek-proyek Hutama Karya. Hakaaston direncanakan mendapatkan dana segar dari pasar bursa pada 2022. Sementara itu, PT HK Realtindo (HKR) dijadwalkan melantai pada2023. "Jadi, dengan demikian saya kira kami akan bisa mempersiapkan [IPO anak usaha] dengan baik sehingga bisa mendapatkan hasil [dana segar] yang baik juga,"ucapnya.

HKR bermula dari Divisi Properti di HK kemudian resmi didirikan sebagai anak usaha pada 2010. Berbagai produk properti yang dihasilkan antara lain H Tower Rasuna Said, H Residence MT Haryono, dan Kubika Homy BSD. Selanjutnya, HKA merupakan anak usaha perseroan yang memiliki pabrik penghasil produk beton pracetak. Salah satu fasilitas berlokasi di Bojonegara, Cilegon, yang hingga kini mendukung kebutuhan precast untuk pembangunan jalan tol Trans-Sumatra.

Selain mengantar tiga anak usahanya IPO, Hutama Karya tetap fokus menjaga neraca keuangan, khususnya berupaya mengurangi beban utang. Hal ini membuat perseroan mencari sumber-sumber pendanaan eksternal yang masih memiliki biaya rendah. Salah satu, sumber pendanaan tersebut adalah obligasi global.

Saat ini, Hutama Karya masih memiliki sisa plafon global bond sekitar US$ 900 juta dari total program global medium term notes (GMTN) US$ 1,5 miliar. Tahun lalu, perseroan berhasil menjaring minat investor luar negeri untuk penerbitan global bond perdana senilai US$ 600 juta. Wakil Direktur Utama Hutama Karya Aloysius Kiik Ro mengatakan, perseroan masih mencermati kondisi pasar pada tahun ini dan tahun depan untuk penerbitan global bond selanjutnya. Pihaknya juga menunggu realisasi tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah.




BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…