Semangat Gerakan Kurangi Plastik - Mendorong Transformasi Kampung Wisata Gedangsari

Menjaga kelestarian lingkungan di kampung halaman kalau bukan warga asli siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi. Semagat itulah yang menggambarkan warga kampung berseri Astra Gedangsari yang peduli lingkungan sekitarnya dari sampah plastik. Menyadari limbah sampah plastik mengancam kerusakan alam di muka bumi ini, mendorong warga Gedangsari untuk lebih mengoptimalkan dan memanfaatkan pengelolaan limbah sampah plastik menjadi nilai ekonomis. Apalagi desa Gedagsari menjadi desa wisata yang tidak luput dari sampah akan pengunjung dating silih berganti.

Maraknya sampah yang ditinggalkan di lokasi wisata, mulai dari sisa botol minuman hingga sisa kemasan makanan ringan mendorong untuk melakukan gerakan perubahan. Dimana dalam gerakan ini, Astra bersama perusahaan-perusahaan Grup Astra dan yayasan di bawah naungan Astra melaksanakan gerakan Semangat Kurangi Plastik yang bertujuan untuk mengajak masyarakat luas dalam mengurangi pencemaran lingkungan dari sampah plastik sekali pakai.

Berbagai kegiatan untuk mengurangi sampah plastik juga diterapkan oleh masyarakat di Kampung Berseri Astra (KBA) Gedangsari, Yogyakarta. Khawatir akan kondisi sungai di wilayah mereka yang mulai tercemar dan dipenuhi oleh sampah rumah tangga seperti plastik, popok bayi, dan sisa makanan, hal ini membuat warga sekitar mulai sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.”Dulu miris ya melihat anak-anak yang suka main di sungai berisiko gatal-gatal saat pulang ke rumah karena banyaknya sampah yang dibuang langsung oleh warga ke sungai itu,” kata Sri Dwi Prasetyo, penggerak KBA Gedangsari.

Berangkat dari fenomena tersebut, Dwi bersama warga sekitar mulai menyediakan bak sampah di sekitar sungai, edukasi rutin terkait pentingnya pengolahan sampah rumah tangga, dan implementasi program bank sampah yang sekaligus dapat menambah pendapatan warga di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini. Hasilnya, selain jumlah sampah di sungai yang berkurang hingga 70%, tetapi warga sekitar juga sudah memiliki kesadaran untuk memilah sampah rumah tangga dengan baik dan benar.

Di KBA Gedangsari, para wisatawan yang datang berkunjung diminta tidak membawa air minum dalam kemasan plastik karena tersedia gerabah berisi air minum yang bisa dimanfaatkan oleh wisatawan untuk mengisi tumbler mereka. Bukan hanya sebatas minuman, tetapi wadah makanan di KBA Gedangsari juga memanfaatkan bahan alami sebagai alternatif pengganti plastik sekali pakai. Contohnya, para wisatawan dapat merasakan pengalaman menyantap makanan beralaskan daun pisang serta membawa buah tangan khas KBA Gedangsari dalam besek dari anyaman bambu yang ramah lingkungan.

Terakhir, sebagai daerah tujuan wisata yang terkenal akan kerajinan batik tulis bermotif Gedangsari yang khas, KBA Gedangsari turut mengedukasi konsumen untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan zat pewarna alami dalam proses pewarnaan batik dan menggunakan pouch bag sebagai pilihan kemasan yang ramah lingkungan. Melalui semangat gotong royong dan partisipasi warga untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari, KBA Gedangsari membuktikan bahwa perubahan perilaku dan kebiasaan hidup masyarakat mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Peduli Lingkungan 

Gerakan Semangat Kurangi Plastik yang dijalankan di Grup Astra dan yayasan-yayasan Astra sebagai wujud kepedulian dalam menjaga lingkungan sejak Februari 2020 ini telah berhasil mengurangi 423,5 ton sampah plastik hingga Maret 2021. Angka tersebut berasal dari 72,2 ton sampah plastik dari Grup Astra dan selebihnya yaitu 351,3 ton yang dikelola dari 86 bank sampah binaan Grup Astra di seluruh Indonesia.

Berbagai macam pengolahan sampah plastik dilakukan melalui program 6R yakni refine, reduce, reuse, recycle, recovery, dan retrieve to energy untuk memastikan program pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Melalui berbagai upaya yang dilakukan dalam gerakan Semangat Kurangi Plastik tersebut, Astra berharap dapat menekan jumlah sampah plastik sekali pakai di Indonesia dan mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

Berbagai upaya Astra dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup sejalan dengan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa dan sasaran Sustainable Development Goals (SDGs). Asal tahu saja, dari 7,2 juta ton sampah plastik yang dihasilkan per tahun yang dibuang itu hanya 2,8 juta ton. Kemudian dari 2,8 juta ton yang dibuang itu juga masih bisa digunakan sebanyak 1,1 juta ton oleh industri recycle sebagai bahan baku, sedangkan sisanya sebesar  1,6 juta ton memang tidak bisa. Oleh karena itu, pengelolaan limbah sampah harus dilakukan secara sinergis.

Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kemenperin, Muhammad Taufiq pernah bilang,  pengelolaan manajemen sampah yang baik itu perlu melibatkan semua stakeholder, jadi tidak hanya industri saja. “Jadi dalam hal pelaksanaan EPR atau Extended Producer Responsibility, industri juga memerlukan dukungan dari banyak pihak. Artinya, tidak hanya produsen saja yang dimintakan tanggung jawabnya  terhadap sampah yang dihasilkan, tapi seluruh stakeholder harus ikut terlibat dalam penanganan sampah tersebut,”tuturnya.

Karena, dia melihat masih rendahnya penerapan EPR ini salah satunya adalah disebabkan kurangnya infrastruktur pengelolaan limbah terutama infrastruktur milik pemerintah. Selain itu, juga karena tidak adanya insentif yang diberikan kepada bisnis industri yang telah menerapkan EPR juga industri daur ulang. Kemudian, tidak ada kewajiban mengikat bagi pelaku usaha dalam bentuk laporan wajib pada program EPR ini.“Yang tak kalah penting adalah karena belum ada aturan turunan dari UU 18 tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah, sehingga pemerintah daerah belum mengeluarkan peraturan yang mengikat perusahaan yang menghasilkan limbah. Karena itu, perlu adanya dukungan dari pemerintah daerah, masyarakat dan industri dalam menerapkan EPR di Indonesia,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…

BERITA LAINNYA DI CSR

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…