Laba Merdeka Copper Terkoreksi 48,57%

NERACA

Jakarta – Emiten pertambangan emas, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatatkan laba bersih sebesar US$ 36,196 juta pada akhir tahun 2020 atau turun 48,57% dibandingkan akhir tahun 2019 yang mencatatkan laba bersih sebesar US$ 70,827 juta. Akibatnya, laba per saham dasar turun menjadi US$ 0,0017 dibandingkan akhir tahun 2019 yang membukukan laba per saham senilai US$ 0,0033. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan di Jakarta, kemarin.   

Sementara pendapatan usaha tahun 2020 tercatat sebesar US$ 321,86 juta atau turun 20,14% dibanding tahun 2019 yang tercatat sebesar US$ 402,03 juta. Namun, beban pokok pendapatan tertera sebesar US$ 207,73 juta atau turun 15,85% dibanding tahun 2019 sebesar US$ 246,59 juta. Sehingga laba kotor terbilang sebesar US$ 114,12 juta atau turun 26,45% dibanding tahun 2019 yang tercatat sebesar US$ 155,44 juta.  

Sedangkan pada sisi ekuitas tercatat sebesar US$ 563,64 juta atau tumbuh 7,44% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar US$ 492,94 juta. Adapun total kewajiban terbilang sebesar US$ 365,96 juta atau turun 14,51% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar US$ 427,008 juta. Hasilnya, aset perseroan tercatat sebesar US$ 929,6 juta, atau turun 2,3% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar US$ 951,25 juta.

Kemudian arus kas diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar US$ 119,96 juta, atau turun 3,25% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar US$ 123,35 juta. Tahun ini, Merdeka Copper terus melanjutkan kegiatan eksplorasi di tiga daerah berbeda di Indonesia (Tujuh Bukit di Jawa Timur, Pulau Wetar di Maluku Barat Daya, dan Pani di Gorontalo) pada bulan Januari 2021. Selain itu, perseroan menargetkan dapat memproduksi emas sebesar 100.000-120.000 ons emas pada tahun 2021. Target tersebut turun dari target pada tahun sebelumnya yang mencapai 175.000 ons.

MDKA juga membidik volume produksi tembaga lebih tinggi pada tahun ini ketimbang realisasi produksi pada 2020 seiring dengan perkembangan pit Partolang. Adapun realisasi produksi tembaga tahun lalu sebesar 5.377 ton. Selain memaksimalkan produksi, MDKA baru-baru ini mengumumkan joint venture agreement untuk mendirikan perusahaan patungan proyek acid iron metal (AIM). Perjanjian ini ditandatangani pada Kamis (11/2) silam antara MDKA, anak usaha Merdeka Copper yakni Batutua Pelita Investama (BPI), Wealthy Source Holding Limited, dan Eternal Tsingshan Group Limited.

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…