Kemendag Optimis, Harga Pangan di Bulan Puasa Stabil

Bandung – Memasuki bulan Ramadan 1442 H harga barang kebutuhan pokok (bapok) cenderung stabil dan ketersediaan pasokan aman. Dengan kondisi ini, diberharapkan masyarakat dapat berpuasa dan menyambut Lebaran dengan tenang.

NERACA

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan “selama bulan Puasa dan menjelang Idul Fitri, Kementerian Perdagangan akan memastikan kestabilan harga dan ketersediaan bapok di masyarakat. Dari hasil pantauan di Pasar Kosambi dan Pasar Sederhana di hari pertama puasa ini, secara keseluruhan harga bapok stabil dan pasokan bapok tersedia. Secara umum, komoditas bapok di pasar tidak mengalami gejolak harga.”  

Lebih lanjut, menurut Lutfi, peninjauan ke Pasar Kosambi dan Pasar Sederhana ini dilakukan di hari pertama puasa untuk memastikan ketersediaan stok dan menjaga stabilitas harga bapok dari hulu.

“Kami melihat ada komoditas yang harganya turun seperti cabai turun 20–25 persen dibandingkan minggu lalu dan akan terus turun sesuai masa panen cabai dan bawang. Di Bandung ini harga beras medium dan premium lebih rendah dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Sedangkan, harga gula cukup stabil,” kata Lutfi.

Lutfi memaparkan, dari pantauan di Pasar Kosambi tercatat harga beras medium Rp10.000–Rp11.000/kg, beras premium Rp12.000–Rp13.000/kg, gula pasir curah Rp13.000–Rp13.500/kg, minyak goreng curah Rp13.800/liter, minyak goreng kemasan Rp14.000–Rp16.000/liter, daging ayam Rp45.000/kg, daging sapi Rp130.000/kg, telur ayam ras Rp25.000/kg, cabai merah keriting Rp60.000/kg, cabai merah besar Rp70.000/kg, cabai rawit merah Rp80.000/kg, bawang merah Rp40.000/kg, dan bawang putih honan Rp30.000/kg.

Sementara itu, di Pasar Sederhana tercatat harga beras medium Rp10.000/kg, beras premium Rp12.000/kg, gula pasir Rp13.000/kg, minyak goreng curah Rp13.500/kg, minyak goreng kemasan Rp13.500/kg, daging ayam Rp40.000/kg, daging sapi Rp130.000/kg, telur ayam ras Rp25.000/kg, cabai merah keriting Rp45.000/kg, cabai merah besar Rp45.000/kg, cabai rawit merah Rp70.000/kg, bawang merah Rp30.000/kg, dan bawang putih honan Rp30.000/kg.

Lutfi menyebutkan, ada kenaikan harga minyak goreng yang disebabkan adanya kenaikan harga CPO pada 2021 sebesar 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. “Saya akan berkoordinasi dengan industri untuk memastikan adanya suplai lebih agar harga tidak terlalu tinggi. Hal ini akan segera kita laksanakan. Sehingga, mudah-mudahan minggu depan kita dapat melihat penurunannya,” jelas Lutfi.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil menambahkan, kenaikan satu atau dua komoditas di Pasar Kosambi dan Pasar Sederhana masih relatif aman dan dapat ditoleransi. Kenaikan yang terjadi pada bulan puasa ini masih dalam tingkat yang wajar karena adanya permintaan yang tinggi.

“Harga bapok terpantau stabil. Namun, kita akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk memastikan kestabilan harga bapok dan ketersediaan pasokan selama bulan Ramadan hingga menjelang Idul Fitri nanti,” imbuh Kang Emil.

Korporatisasi Petani

Disisi lain, untuk menjaga ketersediaan pangan agar harga pangan tetap stabil maka Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) kian memantapkan strategi menerapkan model bisnis korporatisasi petani dan menciptakan koperasi pangan modern. Salah satunya lewat kerja sama yang telah terjalin dengan TaniHub Group sebagai agregator.

TaniHub sendiri merupakan perusahaan agriculture technology. Melalui kerja sama kemitraan tersebut diharapkan TaniHub mampu menyerap hasil produk pertanian maupun perkebunan dengan pola yang menguntungkan bagi petani. 

Bentuk keseriusan KemenkopUKM dibuktikan dengan kunjungan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ke NFC Tanihub Group di Cikarang, Jawa Barat. Sebelumnya, KemenkopUKM juga sudah melihat langsung pabrik Processing and Packing Center (PPC) TaniHub di Malang, Jawa Timur pada November 2020 lalu.

Atas dasar itulah KemenkopUKM menggandeng TaniHub lantaran startup pertanian ini telah memiliki infrastruktur yang mumpuni. Upaya tersebut, sejalan dengan tugas yang diberikan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) kepada kemenkopUKM untuk membangun koperasi-koperasi pangan yang meliputi industri pertanian, perternakan, dan perikanan.

"Agar kita mampu membangun sistem produksi pangan nasional modern, yang lebih menjamin kualitas supply lebih stabil," kata Teten.

Sementara itu, Presiden Direktur TaniHub Group Pamitra Wineka bercerita latar belakang pihaknya membangun PPC TaniHub. "Bayangkan, setiap mengirim buah-buahan dari Malang ke Jakarta, selama 24 jam, hampir 40% produk dalam kondisi rusak saat tiba di Jakarta," ungkap Eka, sapaan akrab Pamitra.

Sedangkan buah Lengkeng dari Thailand, dengan lama perjalanan sekitar seminggu, tingkat kerusakan produk hanya 5%. "Sehingga, kita bangun PPC (Processing and Packing Center) TaniHub TaniHub sebagai solusi untuk masalah tersebut," tegas Eka.

 

 

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…