UMKM di Sumsel Harapkan Dukungan Fintech untuk Pinjaman Modal

NERACA

Palembang - Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Sumatera Selatan (Sumsel) menantikan dukungan industri teknologi finansial (fintech) atau pinjaman online guna mempermudah pinjaman modal bagi usaha sektor tersebut.

Anggota Dewan Pengurus Wilayah IKM/UKM Nusantara Sumsel, Fahrurrozy Bey, mengatakan selama ini pendanaan yang diakses pelaku usaha melalui fasilitas kredit perbankan.

“Banyak yang bisa dilakukan oleh Fintech bagi pelaku UMKM, dengan memberikan dana pinjaman modal usaha. Tentu harapan kami dengan bunga yang relatif lebih kecil,” katanya saat acara Bantusaku Webinar Series Talk Vol.9, Senin (12/4).

Bey mengatakan mayoritas UMKM di Sumsel masih berskala usaha mikro dan kecil, dengan sektor usaha di bidang kuliner atau makanan. Para pelaku usaha tersebut seringkali membutuhkan dana dalam waktu yang cepat.

Menurut dia, kemudahan yang ditawarkan perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending dapat menjadi pilihan baru bagi UMKM dalam mengembangkan usahanya.

Sementara itu, Senior Vice President of Operation PT Smartec Teknologi Indonesia Arnoldyth Rodes Medo mengatakan banyak UMKM di Tanah Air yang terbantu dalam akses pendanaan lewat pemanfaatan Fintech P2P Lending.

“Ada efisiensi dari fintech yang sangat cepat, jadi pelaku UMKM bisa mendapat dana secara cepat. Kami mempersingkat proses peminjaman dan itulah manfaat dari teknologi,” kata dia.

Menurut dia, melalui platform BantuSaku tengah mengembangkan penyediaan pinjaman produktif, di samping pinjaman konsumtif yang selama ini menjadi pasar industri fintech P2P lending.

“Pinjaman produktif BantuSaku ini memang kami fokuskan sebagai solusi bagi para UMKM untuk permodalan mereka,” kata dia.

Arnold memaparkan perusahaan pun membidik ekspansi pendanaan untuk peminjam di luar Jawa, karena potensi pasar di luar pulau tersebut, termasuk Sumatera Selatan, sangat tinggi.

Selama ini, ekspansi fintech masih berkutat di pasar Jawa. Perusahaannya mencatat terdapat 14 juta peminjam (borrower) di Jawa, sementara di luar Pulau Jawa baru mencapai 2 juta peminjam.“Adapun untuk jumlah peminjam BantuSaku di wilayah Sumsel sebanyak 1.166 peminjam,” ujarnya.

Ia mengemukakan BantuSaku menyediakan produk pinjaman berupa pinjaman mulai dari produk pinjaman Rp1 juta hingga Rp5 juta. Pinjaman tersebut dapat langsung dicairkan ke rekening masing-masing peminjam hanya dalam waktu 3 menit.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 7 Sumatera Bagian Selatan, jumlah outstanding pinjaman yang disalurkan Fintech P2P Lending di Sumsel mencapai Rp269,54 miliar per Februari 2021.

Adapun jumlah rekening peminjam sebanyak 683.374 rekening sementara lender sebanyak 10.602 rekening. Jumlah Fintech P2P yang terdaftar secara nasional mencapai 107 perusahaan dan yang berizin sebanyak 41 perusahaan. Ant

 

BERITA TERKAIT

Indonesia dan India Jalin Aliansi Strategis di Bidang Digital

NERACA New Delhi – Indonesia dan India meresmikan aliansi strategis di bidang digital melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara…

Mengenal Sosok Firnendi Irawan Pengusaha Perumahan Berbasis Syariah Tanpa Riba, Tanpa Gharar, dan Tanpa Zalim

NERACA Jakarta - Firnendi Irawan adalah sosok seorang pengusaha properti berbasis syariah, yang namanya telah diperhitungkan di dunia properti syariah…

Peduli Literasi, Yayasan OK OCE Dompet Dhuafa Buka Pojok Baca Darma Kuningan

NERACA Kuningan - Gemar membaca anak-anak Indonesia saat ini sangat memprihatinkan, dan Indonesia menempati peringkat minat baca ke-60 dari 61…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Indonesia dan India Jalin Aliansi Strategis di Bidang Digital

NERACA New Delhi – Indonesia dan India meresmikan aliansi strategis di bidang digital melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara…

Mengenal Sosok Firnendi Irawan Pengusaha Perumahan Berbasis Syariah Tanpa Riba, Tanpa Gharar, dan Tanpa Zalim

NERACA Jakarta - Firnendi Irawan adalah sosok seorang pengusaha properti berbasis syariah, yang namanya telah diperhitungkan di dunia properti syariah…

Peduli Literasi, Yayasan OK OCE Dompet Dhuafa Buka Pojok Baca Darma Kuningan

NERACA Kuningan - Gemar membaca anak-anak Indonesia saat ini sangat memprihatinkan, dan Indonesia menempati peringkat minat baca ke-60 dari 61…