Perdagangan dan Infrastruktur Beri Penguatan IHSG

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan Rabu (7/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat di tengah aksi jual oleh investor asing. IHSG ditutup menguat 33,85 poin atau 0,56% ke posisi 6.036,62. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,11 poin atau 0,46% ke posisi 904,13.

Kata analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, IHSG bergerak cenderung sideways, namun masih in line dengan teknikal yang diproyeksikan, “Di mana IHSG menguat menguji resistance di 6.050. Selain itu investor juga cenderung wait and see dengan perkembangan ekonomi global dan domestik," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Selain itu, lanjut Herditya, pelaku pasar juga mencermati penurunan imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun yang saat ini berada di level 1,64%."Yield US treasury 10 year ini kurang lebih akan mempengaruhi pergerakan pasar baik global ataupun domestik karena adanya kekhawatiran taper tantrum," ujar Herditya.

Menurut analis Foster Asset Management, Suharto, penguatan IHSG didorong dari beberapa sektor yang masih optimal yaitu dari sektor perdagangan dan infrastruktur.”Kemudian dari sentimen domestik, data PMI dan inflasi menunjukkan hasil yang optimal. Hal ini mencerminkan masyarakat sudah mulai aktif belanja lagi, ditambah mendekati bulan puasa dan Lebaran,"  kata Suharto.

Dibuka menguat, IHSG mayoritas menghabiskan waktu berada di zona hijau hingga ditutup menguat pada akhir perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat dengan sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 1,41%, diikuti sektor energi dan sektor barang konsumen primer masing-masing 1,2% dan 0,75%.

Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu sektor transportasi & logistik dan barang baku turun masing-masing minus 0,26% dan minus 0,08%. Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp587,86 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.106.058 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,3 miliar lembar saham senilai Rp9,02 triliun. Sebanyak 251 saham naik, 225 saham menurun, dan 164 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu bursa saham regional Asia sore antara lain Indeks Nikkei ditutup melemah 34,16 poin atau 0,12% ke 29.730,79, indeks Hang Seng turun 263,94 poin atau 0,91% ke 28.674,8 dan indeks Straits Times terkoreksi 11,87 poin atau 0,37% ke 3.195,76.

Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat 9,19 poin atau 0,15% ke posisi 6.011,96. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,97 poin atau 0,33% ke posisi 903.”Pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi sentimen global dan rilis neraca perdagangan pada minggu depan. IHSG berpeluang melanjutkan penguatan meski rawan aksi profit taking, bergerak di kisaran 5.921- 6.095," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya.

Bursa ekuitas AS menghentikan reli penguatan pada perdagangan Selasa (6/4) kemarin di tengah rendahnya volume perdagangan seiring pelaku pasar yang menantikan dimulainya musim laporan keuangan kuartal I 2021. Imbal hasil obligasi terus turun dari level tertinggi, mengurangi kekhawatiran akan kenaikan inflasi. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun turun 7 basis poin menjadi 1,65% pada Selasa (6/4) lalu.

Di sisi ekonomi, data menunjukkan lowongan pekerjaan AS naik ke level tertinggi dua tahun terakhir pada Februari, dipimpin oleh kenaikan di sektor industri yang terpukul paling parah selama pandemi.

Sementara itu Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global menjadi 6% pada 2021, naik dari proyeksi 5,5% pada Januari lalu.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…