Unggul Indah Cetak Laba US$ 27,7 Juta

NERACA

Jakarta – Dihadapkan pada pandemi Covid-19, performance kinerja keuangan PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) masih positif. Dimana perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$ 27,703 juta pada akhir tahun 2020 atau melonjak 125% dibanding akhir tahun 2019 yang mencatatkan laba bersih US$ 12,212 juta. Sehingga, laba per saham dasar melonjak menjadi US$ 0,0723 dibandingkan akhir tahun 2019 yang membukukan laba per saham senilai US$ 0,0319. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.   

Sementara pendapatan bersih tahun 2020 tercatat sebesar US$ 324,95 juta atau tumbuh 0,621% dibanding tahun 2019 yang tercatat sebesar US$ 322,09 juta. Tapi beban pokok pendapatan  tertera sebesar US$ 269,51 juta atau turun 6,5% dibanding tahun 2019 sebesar US$ 288,17 juta. Sehingga laba kotor terbilang US$ 55,44 juta atau naik 66,66% dibanding tahun 2019 sebesar US$ 33,92 juta.  

Sedangkan pada sisi ekuitas tercatat sebesar US$ 198,71 juta atau tumbuh 12,5% dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar US$ 176,2 juta.Adapun total kewajiban terbilang sebesar US$ 43,54 juta, atau susut 0,022% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar US$ 43,55 juta. Hasilnya, aset perseroan tercatat sebesar US$ 242,25 juta atau tumbuh 10,5% dibanding akhir tahun 2019 yang tecatat sebesar US$ 219,75 juta.

Kemudian arus kas diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar US$ 64,276 juta atau melonjak 326,66% dibanding akhir tahun 2020 yang tercatat sebesar US$ 15,689 juta. Dalam memamcu pertumbuhan bisnisnya, perseroan ekspansif dengan berencana menambah Paraffin Convert to Olefins (pacol) unit untuk menambah kapasitas produksi.

Selain itu, perseroan menargetkan raihan pendapatan sebesar US$ 320 Juta dan laba US$ 15 juta. Direktur Utama Unggul Indah Cahaya Yani Alifen menjelaskan, setelah ekspansi tersebut dilakukan akan kapasitas produksi Alkylbenzene (LAB) akan naik hingga sebesar 120,000 MT menjadi 300.000 MT per tahun. “Rencana ini kami harapkan selesai pada tahun 2022 mendatang,” jelasnya.

Sebab itu, Yani menambahkan, rencana kerja tahun depan akan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan atau konstruksi penambahan kapasitas produksi. Perseroan telah menyiapkan dana anggaran belanja modal sebanyak US$ 60 juta. “Capex ini juga tergantung dari demand, pemasaran serta kapasitas produksi yang ada. Hal yang sama kami lakukan pada 2020 dan sudah terserap 80%” ujarnya.

Sebelumnya, PT Lautan Luas Tbk (LTLS) telah menuntaskan pembelian 19,01 juta saham PT Unggul Indah Cahaya Tbk senilai Rp 89,35 miliar. Aksi korporasi itu dilakukan perseroan pada 9 dan 12 Oktober 2020. “Kami membeli saham Unggul Indah Cahaya sebanyak 19,01 juta saham atau senilai Rp 89,35 miliar,” ujar Direktur Lautan Luas, Joshua C Asali dalam keterbukaan informasi di Jakarta.

Menurut Joshua, atas pembelian saham tersebut, kepemilikan Lautan Luas di Unggul Indah Cahaya naik menjadi 4,9%. "Kami berharap transaksi ini dapat memberikan dampak yang positif terhadap Lautan Luas," tutur dia.




BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…