NERACA

Jakarta – Debut perdana di pasar modal, perdagangan saham PT Imago Mulia Persada Tbk (LFLO) dibuka melesat hingga dua digit.  Mengutip data dari RTI Businiess, LFLO tercatat naik 10 poin atau 10% ke harga Rp 110 per saham. Sebelumnya, harga per saham LFLO berada di Rp 100. Adapun volume transaksinya mencapai 21.900 saham dengan nilai mecapai Rp 2,41 juta. Frekuensi transaksi LFLO tercatat hingga empat kali.

Perseroan yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga ini melepas 300.000.000 lembar saham atau sekitar 23,08% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran saham ditetapkan Rp100 per saham, sehingga perseroan akan mendapatkan dana yang terhimpun mencapai Rp30 miliar. Sementara itu bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau lead underwriter PT Danatama Makmur Sekuritas dari Imago Mulia Persada atau pemilik nama LAFLO.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, rencananya dana segar yang diperoleh lewat IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam bentuk pembelian persediaan dan biaya pemasaran, pembukaan showroom baru di salah satu kota besar di Indonesia. Selain itu, perseroan juga mengungkapkan, dana baru ini juga akan digunakan untuk pembangunan platform online yang diharapkan akan berkontribusi terhadap penjualan yang lebih efektif.

Kata Direktur Utama LAFLO Erlangga Ksatria, perseroan berambisi untuk bisa memperluas usaha ke pasar global dan menjadi penyedia usaha furniture terbaik di Indonesia. "Ke depannya kami juga berharap dapat memperluas usaha kami ke pasar global dan menjadi perusahaan kebanggaan dari Indonesia,"ujarnya.

Untuk diketahui, PT Imago Mulia Persada Tbk. memiliki visi menjadi pilihan utama para pelanggan dalam mengadopsi gaya hidup mewah dan premium dengan konsep "Human Interior". LAFLO sendiri telah berdiri lebih dari 25 tahun. Dalam aksi korporasi penawara umum perdana saham, perseroan menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai lead underwriter atau penjamin pelaksana emisi efek. Dalam proses penawaran yang berlangsung pada 30-31 Maret 2021 itu, saham LFLO mengalami oversubscribed hingga 95 kali alokasi jatah pooling.

Adapun alokasi pooling sebesar 1% dari nilai total penawaran umum. Manajemen LFLO menilai, hal ini mencerminkan  antusiasme masyarakat untuk berinvestasi ke saham LFLO.  Asal tahu saja, sebagai pemanis bagi investor yang hendak berinvestasi melalui penawaran umum, Imago Mulia Persada  juga menerbitkan waran sebanyak 350 juta lembar. Dana yang didapatkan dari pelaksanaan waran itu akan dimanfaatkan untuk modal kerja.