ITMG Bagikan Dividen US$ 12,7 Juta

NERACA

Jakarta - Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp167 per lembar saham atau total pembayaran dividen tahun buku 2020 setara dengan US$ 12,7 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sebelumnya, perseroan telah membayarkan dividen interim tunai tahun buku 2020 sebesar Rp307 per saham pada tanggal 24 November 2020. Total dividen interim senilai US$ 22,8 juta itu merupakan hasil hasil rapat direksi dan komisaris perseroan tanggal 26 Oktober 2020. Dengan demikian total dividen final kepada pemegang saham sebesar US$ 35,5 juta atau  rasio pembayaran sebesar 90% dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan pada tahun buku 2020.

Adapun sisa keuntungan bersih perseroaan akan ditambahkan pada laba ditahan guna mendukung pengembangan operasi perseroan. Bagi pemegang saham yang mendapatkan dividen tunai tersebut, wajib memastikan namanya ada dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan(DPS) pukul 16.00 JATS tanggal 16 April 2021. Rencananya, pembayaran dividen tunai kepada rekening nasabah akan jatuh pada tanggal 29 April 2021.

Di tahun 2020, PT Indo Tambangraya Megah Tbk  mencatatkan laba bersih sebesar US$ 39,46 juta pada akhir tahun 2020 atau anjlok 69,76% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar US$ 129,42 juta. Sehingga, laba per saham dasar turun menjadi US$ 0,04 dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar US$ 0,12. Sementara pendapatan bersih sepanjang tahun 2020 tercatat sebesar US$ 1,185 miliar atau terkoreksi 30,9% dibanding tahun 2019 yang tercatat sebesar US$ 1,715 miliar. Tapi beban pokok penjualan tercatat sebesar US$ 986,18 juta atau turun 28,96% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar US$ 1,388 miliar. Sehingga laba kotor turun 38,95% menjadi US$ 199,15 juta.

Sedangkan pada sisi ekuitas tercatat sebesar US$ 846,29 juta atau turun 4,29% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar US$ 884,46 juta. Adapun total kewajiban tercatat sebesar US$ 312,33 juta atau turun 3,7% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar US$ 324,57 juta. Kemudian aset perseroan tercatat sebesar US$ 1,158 miliar atau turun 4,21% dibanding akhir tahun 2019 yang tecatat sebesar US$ 1,209 miliar.

Selanjutnya arus kas diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar US$ 172,74 juta naik 93,25% dibanding akhir tahun 2020 yang tercatat sebesar US$ 89,45 juta. Tahun ini, perseroan akan fokus memperluas pasar ke negara berkembang. Selain itu, dalam memacu pertumbuhan bisnisnya juga mengkaji proyek hilirisasi sebagai bentuk diversifikasi bisnis.

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…