Saratoga Investama Rencanakan Stock Split 5:1

NERACA

Jakarta - Genjot likuiditas harga saham di pasar dan menjangkau lebih luas harga saham bagi investor ritel, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 5:1. Permohonan untuk stock split itu akan dimintakan perseroan kepada pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 April 2021.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, investasi ini menyebutkan, rasio pemecahan nilai nominal saham yang diusulkan adalah 1 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham menjadi 1 saham dengan nilai nominal Rp20 per saham. Selain agenda stock split, dalam RUPSLB juga akan meminta persetujuan rencana pembelian kembali (buyback) saham perseroan. Untuk buyback ini, SRTG telah mengumumkan rencana pembelian kembali saham pada 22 Maret 2021.

Adapun, agenda RUPST terpantau agenda rutin seperti permintaan persetujuan laporan keuangan, persetujuan penggunaan laba bersih, penunjukan akuntan publik dan KAP, penetapan gaji, serta pelaporan pelaksanaan program insentif jangka panjang perseroan. Di lantai bursa, saham SRTG menguat 1,43 persen menjadi Rp5.325 per saham pada pukul 11.30 WIB, Selasa (6/4). Kapitalisasi pasar SRTG tercatat Rp14,45 triliun. Per Februari 2021, pemegang saham utama SRTG ialah Edwin Soeryadjaya sebesar 33,104%, PT Unitras Pertama 32,721% dan Sandiaga Uno 21,51%.

Presiden Direktur Saratoga, Michael Soeryadjaya pernah bilang, perseroan akan terus mencari peluang-peluang investasi baru dan ikut mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. “Kami berharap program vaksinasi yang kini tengah berjalan dapat segera memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan menghentikan pandemi ini. Saratoga akan terus aktif menjalankan strategi, sehingga pertumbuhan perusahaan akan semakin optimal ketika pandemi telah berakhir,” ujar Michael.

Dirinya menjelaskan bahwa sebagai perusahaan investasi yang memiliki pengalaman panjang di Indonesia, Saratoga mengutamakan prinsip kehati–hatian dengan mengelola semua risiko dan secara konsisten menerapkan strategi diversifikasi. Pendekatan itu, kata Michael, terbukti menjaga perseroan tetap kokoh di tengah ketidakpastian dan cepat tanggap dalam merespons segala perubahan yang dinamis. Pada 2020, perseroan berfokus pada pengembangan strategi perusahaan untuk mempertahankan ketahanan operasional selama pandemi, baik pada perusahaan induk maupun seluruh perusahaan investasi. Target ketahanan operasional ini terbukti dapat dicapai dengan baik.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, SRTG membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp8,82 triliun pada 2020. Pencapaian itu naik 19,7% dibandingkan dengan pencapaian 2019 yang hanya sebesar Rp7,34 triliun. Sepanjang 2020, nilai investasi Saratoga di PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) naik 120% menjadi Rp10,18 triliun, dan nilai investasi di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) tumbuh 56% menjadi Rp12,64 triliun.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…