NERACA
Jakarta – Hingga kuartal pertama 2021, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan kontrak baru senilai Rp 813 miliar. Raihan tersebut setara dengan 23% dari total target kontrak baru hingga akhir 2021 mencapai Rp 3,7 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Kata Direktur Utama PP Presisi, Rully Noviandar, sebagian besar kontrak baru pada kuartal I-2021 disumbangkan sektor jasa pertambangan nikel yakni sebanyak 55%, disusul oleh pekerjaan umum (civil work) pembangunan infrastruktur pertambangan dan proyek peningkatan jalan hauling tambang nikel masing-masing sebesar 15%. “Pencapaian ini merupakan hal yang luar biasa bagi kami, dimana bisnis jasa pertambangan ini belum genap satu tahun dikembangkan. Dengan begitu kami semakin percaya diri untuk terus mengembangkan bisnis jasa pertambangan serta menjadikannya sebagai sumber recurring income bagi PP Presisi,”ujarnya.
Sementara Direktur Operasi PP Presisi, Darwis Hamzah menambahkan, total kontrak yang dibukukan perseroan tersebut berasal dari proyek swasta sebanyak 70%. Hal ini menunjukan peningkatan kepercayaan sektor swasta terhadap kapasitas dan kapabilitas PP Presisi. Selain perolehan kontrak dari jasa pertambangan dan civil work, perseroan memperoleh kontrak baru dari proyek strategis nasional lain, diantaranya yakni proyek rekonstruksi paved shoulder taxiway – Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur. “Setelah rampung, proyek ini diproyeksikan menjadi gerbang utama menuju ibu kota negara yang baru,”katanya.
Kemudian, proyek pembangunan jalan tol Trans Sumatera Ruas Pekanbaru – Padang Seksi Padang Lubuk Alung – Sicincin zona 1 dan 2; serta pembangunan infrastruktur jalan kereta api Makassar – Pare pare, Sulawesi Selatan. Terbaru, PP Presisi meraih kontrak baru jasa pertambangan nikel di Morowali, Sulawesi Tengah. Kontrak ini merupakan kontrak jasa pertambangan nikel yang pertama bagi perseroan. Kontrak ini diraih pada pengujung kuartal I-2021.
Namun, perseroan tidak menyebutkan nilainya. Kontrak baru ini diharapkan memberikan tambahan pendapatan minimal sebesar Rp 445 miliar bagi perseroan dalam tiga tahun. Dengan raihan kontrak itu, PP Presisi optimistis dapat menambah perolehan kontrak baru dari jasa pertambangan tahun 2021. Apalagi, perseroan didukung kapasitas yang baik, seperti alat berat yang besar, handal, dan sumber daya manusia yang kompeten di bidang jasa pertambangan.
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…