Hannover Messe 2021 Pamerkan Keunggulan Industri Nasional

NERACA

Jakarta - Pemerintah Indonesia sedang melakukan proses kurasi untuk para peserta yang akan terlibat dalam gelaran Hannover Messe 2021. Seluruh sektor industri yang berpartisipasi bakal menampilkan teknologi modern pada proses produksinya.

“Jadi, Hannover Messe 2021 akan menjadi momentum sangat penting bagi kita, guna memacu branding nasional sekaligus mendorong peningkatan kapabilitas manufaktur dan pembangunan infrastruktur digital di tanah air,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto di Jakarta.

Eko pun menjelaskan, beberapa perusahaan telah mengirimkan formulir pendaftarannya, dan saat ini masih menunggu keputusan untuk penetapan peserta pamerannya (co-exhibitor). “Secara paralel, kami juga telah menyiapkan tim Sekretariat Nasional yang akan membantu co-exhibitor dari proses pendaftaran hingga upload konten digital ke platform Hannover Messe 2021,” tuturnya.

 Adapun proses tahapan menjadi peserta Hannover Messe 2021 meliput registrasi peserta secara online, pengisian dan pengembalian formulir penilaian mandiri guna dilakukan kurasi, penilaian kurasi oleh tim penilai, serta penetapan co-exhibitor. Jumlah yang telah mendaftar di laman IndonesiaHM2021.id sebanyak 182 peserta, yang terdiri dari perusahaan industri skala besar, industri kecil menengah (IKM) dan startup, kawasan industri, asosiasi industri, BUMN, serta kementerian dan lembaga.

 Perhelatan Hannover Messe 2021 akan berjalan secara digital melalui platform online yang akan ditampilkan dalam waktu dekat oleh Deutsche Messe AG selaku pihak penyelenggara. “Dalam ajang Hannover Messe 2021 Digital Edition kali ini, Pemerintah Indonesia tetap mengusung tema Making Indonesia 4.0 dan tagline Connect to Accelerate,” jelas Eko.

Menurut Eko, tagline tersebut untuk mendorong sinergitas yang ingin dibentuk untuk mendukung pertumbuhan industri 4.0 di Indonesia. “Selain mencerminkan sinergi Indonesia, juga merupakan ajakan bagi negara lain untuk bersama-sama dengan Indonesia saling terhubung dan berkembang,” imbuh Eko.

 Eko mengungkapkan, manfaat yang akan didapat oleh para peserta Hannover Messe 2021, di antaranya adalah perusahaan memperoleh eksposur secara global dan networking. “Baik itu eksposur terhadap calon buyer dan investor, maupun eksposur terhadap perkembangan teknologi terkini di negara-negara lain (benchmarking),” ungkap Eko.

Di samping itu, kata Eko, melalui platform digital, akan mempermudah peserta untuk membangun jaringan dan menggali kerja sama dengan co-exhibitor lainnya dalam pameran ini. “Pada gilirannya diharapkan kerja sama ini dapat meningkatkan peluang pasar global untuk ekspor,” tandasnya.

 Apalagi, Hannover Messe adalah dikenal sebagai pameran teknologi manufaktur terbesar di dunia yang dihadiri oleh lebih dari 140.000 pengambil keputusan. “Manfaat lainnya, karena pameran ini bersifat digital, tentunya lebih mudah bagi peserta untuk dapat memaksimalkan online presence dan berkontak dengan calon buyer dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” papar Eko.

 Bahkan, dalam rangkaian agenda Hannover Messe 2021, pemerintah telah menyiapkan beberapa kerja sama di bidang industri baik itu dalam kerangka Government to Government (G to G) maupun Business to Business (B to B). “Apabila ada peserta yang sudah memiliki rencana untuk mengesahkan kerja sama di pameran Hannover Messe 2021, dapat menghubungi Sekretariat Nasional untuk mendapat fasilitasi dari pemerintah,” tambah Eko.

Hannover Messe 2021 Digital Edition akan diselenggarakan pada 12-16 April 2021. Hannover Messe 2021 akan menampilkan digitalisasi presentasi produk, beragam tema conference dan business matchmaking berbasis perangkat lunak, sehingga secara langsung merupakan terobosan, inovasi dalam eksibisi teknologi solusi industri.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa penyelenggaraan Hannover Messe 2021 Digital Edition merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk mewujudkan visi industri nasional dan memperkenalkan peta jalan Making Indonesia 4.0 kepada dunia.

“Partisipasi di ajang Hannover Messe bakal menjadi kesempatan terbaik bagi Indonesia, tidak hanya untuk melakukan benchmarking terhadap teknologi industri 4.0, tetapi juga bisa membidik sejumlah investasi potensial ke Indonesia,” papar Agus.

 

 

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…