Smartfren Bukukan Rugi Bersih Rp 1,52 Triliun

NERACA

Jakarta – Emiten operator telekomunikasi, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)  mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,523 triliun pada akhir tahun 2020 atau membaik dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat rugi bersih sebesar Rp2,187 triliun. Sehingga, rugi per saham dasar membaik menjadi Rp4,92, sedangkan di akhir tahun 2019 tercatat sebesar Rp7,07. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang telah diaudit di Jakarta, kemarin.

Sementara total pendapatan usaha sepanjang tahun 2020 tercatat sebesar Rp9,407 triliun atau naik 34,63% dibanding tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp6,987 triliun. Tapi, beban usaha tercatat sebesar Rp10,162 triliun atau tumbuh 9,36% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp9,29 triliun. Sehingga rugi usaha membaik menjadi Rp784,67 miliar.

Sedangkan pada sisi ekuitas tercatat sebesar Rp12,365 triliun atau turun 2,9% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp12,735 triliun. Adapun total kewajiban tercatat sebesar Rp26,318 triliun atau melonjak 85,71% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp14,914 triliun. Hasilnya, aset perseroan tercatat sebesar Rp38,6 triliun atau naik 39,8% dibanding akhir tahun 2019 yang tecatat sebesar Rp27,6 triliun.

Kemudian arus kas diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar Rp1,563 triliun atau melonjak 793% dibanding akhir tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp175,6 miliar. Tahun ini, FREN mengincar 40 juta pelanggan atau naik 33% dibandingkan dengan realisasi di 2020. Sebagai informasi, jumlah pelanggan FREN di 2020 mencapai hampir 30 juta. Kemudian, di tahun ini perseroan membidik tambahan 10 juta pelanggan baru atau naik sekitar 33%.

Deputi CEO Smartfren, Djoko Tata Ibrahim pernah bilang, jumlah pelanggan FREN meningkat 6,5 juta dibandingkan dengan jumlah pelanggan di 2019 sebanyak 23,5 juta. Maka untuk memenuhi target, perseroan akan memperkuat jaringan, promosi, terobosan sehingga diyakini bisa mencapai harapan tersebut.

Selanjutnya, dalam rangka mendanai modal kerja dan juga melunasi utang, FREN bakal melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue dengan harga penawaran yang sama dengan nilai nominal. Begitu juga dengan waran yang akan diterbitkan bersamaan dengan rights issue.

Kata Direktur Keuangan PT Smartfren Telecom Tbk, Antony Susilo seperti dikutip kontan, nilai nominal saham seri C yang akan dikeluarkan untuk rights issue dan waran adalah sebesar Rp 100 per saham."Jadi harga penawarannya akan sama dengan nilai nominal dari saham tersebut. Demikian juga dengan harga per lembar untuk warannya," ungkapnya

Sebagaimana diketahui, Smartfren berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 7 miliar saham baru melalui rights issue. Smartfren juga akan menerbitkan waran sebanyak-banyaknya 91,99 miliar unit atau sekitar 34,9% dari seluruh jumlah saham yang ditempatkan dan disetor. "Dengan begitu, target dana yang akan diperoleh dari rights issue adalah Rp 700 miliar dan waran sebesar Rp 9,199 triliun," ucap Antony. 

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…