KemenkopUKM Gandeng ITB Susun Platform Kewirausahaan Nasional

NERACA

Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) menyambut baik usulan platform kewirausahaan nasional yang digulirkan kalangan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Platform model kewirausahaan seperti itu juga dipakai di Jepang. Pemerintah akan menyediakan biaya untuk startup buatan mahasiswa yang masuk dalam program inkubator," ucap Meneteri Koperasi dan UKM,  UKM Teten Masduki.

Teten berharap, “program ini juga diharapkan mampu menjadi jawaban atas pertanyaan arah ekonomi Indonesia ke depan, di mana teknologi digital menjadi salah satu kuncinya.” 

Lebih lanjut, menurut Teten, saat Pra-Inkubasi diperlukan penyaringan untuk produk atau model bisnis yang sudah unggul dan produk yang perlu dilakukan pendampingan secara serius.

"Secara keseluruhan, saya merasa cocok dan setuju dengan program-program usulan yang diberikan ITB,” kata Teten.

Sehingga dalam hal ini, Teten meminta Deputi Kewirausahaan untuk mengakomodasi usulan tersebut untuk diteruskan menjadi usulan Kementerian Koperasi dan UKM kepada Bappenas.

"Pasalnya, hal tersebut sejalan dengan output dari KemenkopUKM yang ingin mencetak wirausaha unggul berbasis teknologi sehingga UMKM kita dapat lebih bersaing," ujarTeten.

Lebih lanjut, melalui kolaborasi antara KemenkopUKM dengan kalangan akademisi telah menjadikan menjadikan universitas dan perguruan tinggi di Indonesia sebagai inkubator bisnis. Seperti diketahui bahwa pengembangan inkubator bisnis sangat penting guna mencetak wirausaha baru di Indonesia.

“Saya senang sekali berkolaborasi dengan universitas dalam mengembangkan kewirausahaan di kalangan anak muda. Mereka inilah yang nanti diharapkan akan menjadi  pengusaha handal ke depan,” jelas Teten.

Teten juga mengatakan saat ini rasio kewirausahaan Indonesia masih berada di bawah Singapura yang sudah mencapai 8,76%, Malaysia sebesar 4,74%, dan Thailand sebesar 4,26%. Dirinya menegaskan, dukungan semua pihak dibutuhkan untuk meningkatkan rasio kewirausahaan tersebut. 

“Perguruan tinggi memiliki peran penting dan strategis dalam penciptaan wirausaha baru, dari kalangan mahasiswa maupun dari stakeholder lainnya,” ungkap Teten.

Dalam kesempatan itu, Kepala Unit Pengembangan SDM Pelatihan ITB Dr. Yuni Ros menjelaskan bahwa  ITB sudah menyusun beberapa strategi terkait dengan pengembangan kewirausahaan secara nasional.

Di antaranya, melalui penyusunan kebijakan, menciptakan ekosistem kewirausahaan secara kelembagaan, meningkatkan talent atau SDM dengan sertifikasi, hingga promosi dan sosialisasi program atau penyuluhan.

Beberapa usulan program tersebut adalah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BB 2021), Bangga Perusahaan Rintisan Indonesia, Peluncuran Jaringan Kewirausahaan Nasional (National Enterpreneurship Network/NEN), Peluncuran Platform Kewirausahaan Nasional (National Enterpreneurship Platform), ajang penghargaan Inkubator dan Akselerator (Minister’s Awards), dan National Startup Awards 2020 (Minister’s Awards).

"Usulan tersebut dilatarbelakangi dengan beberapa poin seperti rasio kewirausahaan di Indonesia yang masih jauh dari target, besarnya minat masyarakat Indonesia terhadap wirausaha hingga adanya tren ekonomi digital, tidak adanya pengetahuan terkait kewirausahaan secara terpadu, dan belum tumbuhnya budaya komersialisasi inovasi,” ujar Yuni.

Yuni menambahkan, desain platform kewirausahaan nasional yang diusulkan ITB nantinya diproyeksikan untuk memantau segala aktifitas dari program kewirausahaan yang ada.

Menurut Yuni, platform tersebut dapat dijalankan mulai dari kementerian hingga seluruh pemerintah provinsi di Indonesia, dengan Kementerian Koperasi dan UKM sebagai akseleratornya.

Sertifikasi Internasional

Sementara itu, Sekretaris Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB Santi Novani Ph.D. mengatakan, platform tersebut sebenarnya sudah diterapkan di skala ITB. Yakni, melalui LPIK ITB yang sudah bersertifikasi internasional. 

"Yang mana di dalam LPIK ITB ini sudah berjalan program inkubasi dengan beberapa tahapan, seperti Pra-Inkubasi, Inkubasi, hingga Graduation," ujar Santi. 

Tahapan-tahapan tersebut diharapkan dapat diadopsi KemenkopUKM dalam mengembangkan kewirausahaan secara nasional di Indonesia.

Sementara itu, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenkopUKM Victoria Br Simanungkalit mengatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti hal tersebut. 

“Kami menyambut baik usulan dari pihak ITB dan kami siap untuk berkolaborasi bersama, setelah itu kita akan bersama-sama menyusun detail apa saja yang diperlukan untuk dijadikan usulan yang matang kepada Bappenas dan diproyeksikan ke dalam Perpres yang akan berlaku dalam jangka 3 tahun ke depan," pungkas Victoria.

 

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…