PLN Wujudkan Ekosistem Kendaraan Listrik

NERACA

Mataram - Dukungan dari berbagai pihak terus mengalir, kali ini dua Pemerintah Daerah, yakni NTB dan Sumatera Selatan, mendukung upaya PLN dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di dua provinsi. Selain di dua daerah tersebut, PLN terus aktif berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mempercepat terbentuknya ekosistem transportasi yang ramah lingkungan, hemat, dan efisien.

Di Mataram, Gubernur NTB Zulkieflimansyah meluncurkan program “Era Kendaraan Listrik untuk NTB Gemilang,” sebagai bentuk dukungan. Pada kesempatan tersebut, Zulkieflimansyah menegaskan, ”kendaraan listrik menjadi keniscayaan menyongsong era sekarang ini dan kita harus siap menangkap peluang tersebut.”

Pada kesempatan yang sama Zulkieflimansyah menyerahkan penghargaan untuk PLN dalam mendukung terwujudnya NTB Asri dan Lestari melalui program “Waste to Energy” dan memelopori penggunaan kendaraan bebas polusi di NTB. Ia juga mengukuhkan berndirinya komunitas kendaraan listrik NTB yang dinamai Mandalika.

NTB telah memiliki 170 titik SPLU (Stasiun Penyedia Listrik Umum) dan 1 SPKLU dan dipastikan akan terus bertambah. Sementara PLN juga bekerja sama dengan penyedia taksi online untuk mengoperasikan mobil taksi listrik di NTB, yang ditandai dengan konvoi 50 kendaraan listrik dari berbagai jenis, termasuk menggelar pameran kendaraan listrik buatan putra daerah NTB yang diikuti beberapa merk antara lain Matric B, Cidomo Listrik, Le Bui, NgeBUTS, dan ATV.

Sementara di Palembang, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Selatan Hendriansyah menambahkan, ”pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sudah menyiapkan Peraturan Gubernur yang akan mendorong dan memberikan penekanan terhadap penggunaan kendaraan listrik untuk kendaraan dinas dan transportasi umum.”

Hendriansyah juga menjelaskan apresiasinya kepada PLN atas peluncuran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Sumatera Selatan.

Merespons tingginya daerah mengembangkan kendaraan listrik, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya. “PLN siap menjadi inisiator dan pelopor pengembangan ekosistem kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon, menciptakan lingkungan udara yang bersih, dan menyediakan sistem transportasi yang lebih murah dan efisien,” ungkap Zulkifli.

Kesiapan PLN ditunjukkan dengan pembangunan 33 SPKLU di 11 kota, dan bekerja sama dengan pihak lain membangun 100 SPKLU di seluruh Indonesia. PLN juga menyiapkan platform aplikasi Charge.IN sebagai platform transaksi pengisian daya listrik. PLN juga sudah menyiapkan insentif diskon 30 persen bagi pengguna kendaraan listrik yang mengecas daya di rumah para penggunanya.

“Kami siapkan layanannya dari hulu hingga hilir, sehingga memberikan kemudahan bagi pelanggan dan pengguna kendaraan listrik,” jelas Zulkifli.

Seperti diketahui, setelah terbitnya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), PLN langsung tancap gas mulai dari pembangunan infrastruktur penunjang KBLBB, pendirian SPKLU, sampai dengan ujicoba kendaraan listrik jarak jauh.

Di samping itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) serta Permenperin No. 28 Tahun 2020 terkait Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dalam Keadaan Terurai Lengkap (CKD) dan Keadaan Terurai Tidak Lengkap (IKD).

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufiek Bawazier menjelaskan, akselerasi pengembangan kendaraan listrik di dalam negeri juga dilakukan dengan meningkatkan awareness masyarakat. Salah satunya dilaksanakan melalui kerjasama antara Kemenperin dengan New Energy and Industrial Technology Development Organization(NEDO) untuk melaksanakan pilot project “The Demonstration Project To Increase Energy Efficiency Through Utilization Of Electric Vehicle And Mobile Battery Sharing.”

Sekedar catatan, pemerintah telah menetapkan target bahwa pada tahun 2025 produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) mencapai 400 ribu unit untuk roda empat dan 1,76 juta unit roda dua.

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

BERITA LAINNYA DI Industri

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…