NERACA
Jakarta – Dorong pertumbuhan investor dan juga meningkatkan literasi dan edukasi pasar modal, PT Bursa Efek indonesia (BEI) bakal menggandeng kerjasama influencer. Terlebih fenomena influencer saham tengah menjadi tren seiring dengan mulai tumbuhnya minat investasi saham di tengah masyarakat.
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengatakan, pihaknya senantiasa merangkul influencer saham untuk terus memberikan edukasi mengenai investasi di pasar modal kepada para followers-nya. “Hal tersebut bertujuan untuk memperluas kesadaran dan literasi investasi pasar modal ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam video tanya IDX belum lama ini.
Hasan menuturkan, saat ini, BEI memiliki program Influencer Incubator yang merupakan program bagi influencers atau public figure untuk dapat mengedukasi masyarakat secara benar melalui media sosial. Program ini sendiri telah dilaksanakan sejak 2019 lalu dan ke depan akan terus diperkuat dengan memberikan edukasi secara berkelanjutan kepada para influencers.
Program tersebut, ujar Hasan, tidak hanya dilakukan oleh kantor pusat BEI di Jakarta, melainkan melalui 30 kantor perwakilan BEI di daerah yang juga merangkul influencers atau public figure di daerah masing-masing. “Kami bekerja sama dengan perusahaan sekuritas anggota bursa dan manajer investasi, dalam mengedukasi influencers agar mereka mampu mengedukasi dan mengajak followers-nya berinvestasi dengan benar,”jelasnya.
Selain merangkul influencer, BEI juga bekerja sama dengan komunitas pasar modal. Hasan menerangkan, berdasarkan data BEI, saat ini, terdapat 400 lebih komunitas pasar modal dan akan terus bertumbuh seiring dengan bertambahnya jumlah investor ritel. “Teman-teman komunitas investor ini, sudah sedari dulu, kami merangkul dan menjadi mitra kami dalam memberikan edukasi investasi di pasar modal. Tentunya kami selektif dalam hal ini, dan memilih komunitas yang positif dan sejalan dengan visi dan strategi edukasi kami,” ungkap dia.
Kemudian, Hasan mengingatkan, khususnya kepada para investor baru, investasi di pasar modal itu sama halnya dengan investasi di sektor lain. Investasi di pasar modal, lanjut dia, perlu riset yang baik dan tidak hanya ikut-ikutan tanpa didasari oleh informasi dan pengetahuan. Investor juga harus menyadari terdapat potensi dan risiko di pasar modal, sehingga investor perlu membekali diri dengan pengetahuan investasi saham. “Selain itu, investor sebaiknya selektif dalam memilih informasi yang akan dijadikan landasan keputusan berinvestasi,”tandasnya.
Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…
Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…
Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…
Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…