Laba Bersih Fajar Surya Terkoreksi 63,53%

NERACA

Jakarta – Pada akhir 2020, PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) mencatatkan laba bersih sebesar Rp353,29 miliar atau merosot 63,53% dibanding akhir tahun 2019 yang mencatat laba bersih sebesar Rp968,8 miliar. Sehingga laba per saham dasar turun menjadi Rp142,58 dan sedangkan di akhir tahun 2019 tercatat sebesar Rp390,99. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara total pendapatan bersih emiten produsen kertas ini sepanjang tahun 2020 tercatat sebesar Rp7,909 triliun atau turun 4,34% dibanding tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp8,268 triliun. Tapi, beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp6,677 triliun atau tumbuh 3,911% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp6,458 triliun. Sehingga laba kotor turun 31,66% menjadi Rp1,232 triliun. Sedangkan pada sisi ekuitas tercatat sebesar Rp4,582 triliun, atau turun 2,34% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp4,692 triliun.

Adapun total kewajiban tercatat sebesar Rp6,93 triliun atau tumbuh 14,54% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp6,059 triliun. Hasilnya, aset perseroan tercatat sebesar Rp11,51 triliun atau tumbuh 7,069% dibanding akhir tahun 2019, yang tecatat sebesar Rp10,75 triliun. Kemudian arus kas diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar Rp454,88 miliar atau merosot 59,31% dibanding akhir tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp1,112 triliun.

Pacu pertumbuhan bisnisnya di tahun 2021, perseroan masih mengandalkan pasar domestik dengan didukung pabrik PT Dayasa Aria Prima di Jawa Timur. Sekretaris Perusahaan FASW, Marco Hardy pernah bilang, fokus pangsa pasar Fajar Surya Wisesa adalah ke pasar domestik. Salah satu faktor yang dilihat oleh FASW adalah tingkat konsumsi kertas per-kapita di Indonesia yang punya peluang cukup besar ke depannya.

FASW melansir data dari berbagai sumber, melihat bahwa konsumsi kertas di Indonesia baru 19 kilogram kertas per kapita, masih jauh jika dibandingkan  negara tetangga seperti Vietnam, Singapura, dan Thailand. "Saat ini perusahaan sebagai grup, fokus pengembangan ekspansi pabrik anak usaha, PT Dayasa Aria Prima di Surabaya yang diharapkan proses refurbishment bisa selesai di pertengahan tahun 2021,"  jelasnya.

Marco mengatakan agenda pengembangan bisnis di dalam negeri, juga merupakan bagian dari rencana Dayasa karena Fajar Surya Wisesa akan memperdalam pangsa pasarnya di Jawa Timur. Marco mengatakan saat ini Fajar Surya sudah melakukan penjualan sekitar 20% ke arah Jawa Timur, jadi dengan adanya Dayasa di sana, diharapkan FASW bisa lebih dekat dengan pelanggan yang sudah ada maupun yang belum menjadi costumer perusahaan.

Selain itu, dirinya menambahkan, tidak menutup kemungkinan perseroan juga akan melakukan pengembangan usaha ke daerah Indonesia bagian Timur yang bisa diakomodiasikan dari pabrik Dayasa di Jawa Timur.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…