Laba Bersih London Sumatra Tumbuh 174,1%

NERACA

Jakarta – Emiten perkebunan sawit, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mencatatkan laba bersih Rp696  miliar  pada akhir tahun 2020 atau  melonjak 174,1% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat Rp253,9 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Presiden Direktur LSIP, Benny Tjoeng mengatakan, kinerja itu didorong  penurunan beban umum dan administrasi, dan laba selisih kurs yang sebagian diimbangi oleh kerugian dari perubahan nilai wajar aset biologis dan peningkatan beban pajak penghasilan.”Apalagi harga CPO meningkat signifikan pada semester kedua tahun 2020 dari posisi terendah sebelumnya di kuartal kedua tahun 2020 didorong oleh ekspektasi dampak dari kondisi cuaca, pasokan CPO yang terbatas serta naiknya permintaan kedelai,”ungkapnya.

Bila laba bersih tumbuh, sebaliknya penjualan perseroan  turun 4,4% secara tahunan menjadi Rp3,54 triliun terutama seiring penurunan volume penjualan produk sawit dan karet. Namun hal ini sebagian diimbangi oleh kenaikan harga jual rata-rata (ASP) produk sawit. ASP CPO dan PK meningkat masing-masing sebesar 26%.

Meningkatnya harga minyak CPO menjadi alasan sejumlah analis merevisi target laba bersih London Sumatra Indonesia (Lonsum) tahun 2020-2021. Disampaikan analis Sinarmas Sekuritas, Andrianto Saputra, menaikkan target laba bersih Lonsum tahun 2020 dari Rp 332 miliar menjadi Rp 457 miliar. Peningkatan target laba bersih sejalan dengan revisi naik target margin keuntungan bersih perseroan dari 9,1% menjadi 13,1%. Namun, proyeksi pendapatan direvisi turun dari Rp 3,66 triliun menjadi Rp 3,49 triliun.

Tahun ini, target laba bersih Lonsum juga direvisi naik dari Rp 432 miliar menjadi Rp 652 miliar. Hal ini sejalan dengan revisi naik target margin keuntungan bersih dari 11% menjadi 16,5%. Perkiraan pendapatan perseroan pun direvisi naik tipis dari Rp 3,93 triliun menjadi Rp 3,94 triliun. Lonjakan laba bersih Lonsum seiring tren kenaikan harga CPO telah terlihat sejak laporan keuangan hingga kuartal III-2020. Laba bersih perseroan melesat 427,4% menjadi Rp 277 miliar. Lonjakan laba tersebut melampaui perkiraan Sinarmas Sekuritas. “Kami juga memprediksi berlanjutnya kenaikan permintaan CPO, seiring dengan keinginan Tiongkok untuk meningkatkan volume pembelian CPO guna menggantikan minyak kedelai. Peningkatan permintaan juga sejalan dengan implementasi B30 di Indonesia,” tulis Andrianto dalam risetnya. 

BERITA TERKAIT

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…