Di akhir tahun 2020, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mencatatkan laba bersih Rp234,2 miliar atau membaik dibandingkan akhir tahun 2019 yang merugi Rp546,1 miliar. Direktur Utama SIMP, Mark Wakeford dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, kinerja positif itu disebabkan penurunan beban penjualan dan distribusi serta beban umum.

Selain itu, lanjutnya, laba selisih kurs yang sebagian diimbangi oleh laba atas perubahan nilai wajar aset biologis yang lebih rendah serta kenaikan beban pajak penghasilan. Harga CPO pulih dengan kuat pada semester kedua tahun 2020 dari posisi terendah sebelumnya di kuartal kedua tahun 2020 didorong oleh ekspektasi dampak dari kondisi cuaca, pasokan CPO yang terbatas serta naiknya permintaan kedelai.

Kemudian produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti turun 9% secara tahunan  menjadi 2,99 juta ton terutama akibat dampak cuaca serta kegiatan peremajaan tanaman sawit. Senada dengan itu,  dengan kontribusi TBS eksternal yang lebih rendah maka total produksi CPO turun 12% menjadi 737 ribu ton. Namun, perseroan  mencatat penjualan sepanjang tahun 2020 naik 6% menjadi Rp14,48 triliun dengan laba kotor Rp3,01 triliun atau tumbuh 44%. 

Belum lama ini, PT Salim Ivomas Pratama Tbk menambah kepemilikan saham di entitas anak PT Mentari Subur Abadi (MSA) dengan transaksi senilai Rp 806,89 miliar. MSA sendiri merupakan salah satu entitas anak perseroan yang bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Sumatera Selatan. Area perkebunan kelapa sawitnya sekitar 13.000 hektare dan didukung oleh fasilitas pemrosesan Tandan Buah Segar (TBS).