Kemenparekraf Gandeng Gubernur Jabar Dorong Pembangunan KEK Lido

NERACA

Bandung - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, bertemu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk membahas rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pertemuan keduanya dilaksanakan di Gedung Pakuan, Kota Bandung,. Dalam pertemuan ini, Sandiaga didampingi oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani; Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hari Santosa Sungkari; serta Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam.

"Kami sepakat berkolaborasi untuk aktivasi dari beberapa kegiatan dan capaian kita setelah pertemuan kita pada 19 Januari 2021, salah satunya terkait pembangunan KEK Pariwisata di Lido yang telah disetujui pembangunannya dan dimulainya pembangunan multiline sebagai salah satu infrastruktur pertama di kawasan ini," kata Sandiaga.

Untuk memantau pembangunan KEK Lido ini, lanjut Sandiaga, pihaknya dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengunjungi lokasi pembangunan pada Maret 2021. "Kunjungan ini tujuannya untuk memastikan progress kemajuan dari KEK pariwisata pertama di Jawa Barat ini terpantau dengan baik," kata Sandiaga.

Pembangunan KEK Lido ini telah memperoleh persetujuan dari Dewan Nasional KEK pada 12 Februari 2021. KEK Lido ini diproyeksikan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dapat menarik investasi hingga 2,4 miliar dolar AS atau setara Rp33,5 triliun.

Selain itu, ada sejumlah hal lain yang dibahas oleh Sandiaga dan Ridwan Kamil terkait pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Di antaranya rencana pembangunan KEK di Sukabumi dan penambahan lahan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Jawa Barat untuk dikelola oleh generasi milenial.

"Hal ini bertujuan untuk menciptakan lebih dari 500 ribu lapangan kerja baru untuk anak-anak muda. Jadi itu langkah kolaborasi kita dan mudah-mudahan ini bisa membuka lapagan kerja dan memberikan kebangkitan bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Sandiaga.

Sementara pada saat yang sama, Ridwan Kamil mengatakan dalam pertemuan itu ia menyampaikan sejumlah gagasan kepada Menparekraf Sandiaga Uno untuk menjadikan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai lokomotif pemulihan ekonomi Indonesia, khususnya di Jawa Barat yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Ia berharap pertemuan kedua belah pihak ini dapat memperkuat kolaborasi antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Kami menyampaikan gagasan-gagasan membangun pariwisata sebagai lokomotif pemulihan ekonomi. Mudah-mudahan didukung dari skala promosi desa dan infrastruktur sampai berita terbaik KEK pariwisata Jawa Barat pertama di Lido sudah berhasil," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil ini.

Emil berharap Menparekraf Sandiaga dapat segera menindaklanjuti hasil pertemuan ini agar dapat diketahui masyarakat lebih luas.

Sebelumnya, dalam laman Antara, Bupati Bogor, Ade Yasin mengungkapkan dengan ditetapkannya wilayah Lido, Kecamatan Cigombong menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) bagi Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Saya harap KEK Lido ini akan meningkatkan pendapatan pemerintah daerah, mendorong investasi dan mempercepat pemulihan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor," ungkap Ade mengutip laman Antara.

Menurut Ade, wilayah yang akan menjadi KEK MNC Lido City itu nantinya menjadi area wisata komprehensif pertama di Jawa Barat. Sehingga, ia berharap dapat mendukung percepatan pencapaian target pembangunan Kabupaten Bogor

"Melalui peningkatan investasi, jumlah kunjungan wisatawan, pengembangan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) dan ekonomi kreatif dan penyerapan tenaga kerja daerah," kata Ade.

Seperti diketahui, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menetapkan dua KEK di Indonesia, salah satunya yaitu MNC Lido City Bogor. Penetapan dilakukan berdasarkan hasil sidang Dewan Nasional KEK pada 10 Februari 2021 lalu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto sekaligus Ketua Dewan Nasional KEK, menjelaskan MNC Lido City Bogor berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Banten, sehingga dikelilingi lebih dari 70 juta penduduk.

KEK MNC Lido City yang mengusung “Integrated Tourism Destination” di dalamnya mencakup berbagai fasilitas seperti theme park kelas dunia, lapangan golf, serta retail and dining.

Kawasan tersebut diproyeksikan menarik investasi hingga Rp2,4 miliar dolar AS dan diprediksi akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara hingga mencapai 63,4 juta orang pada tahun 2038 atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun. 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…