Genjot Pasar Ekspor - Chandra Asri Raih Fasilitas Kredit US$ 60 Juta

NERACA

Jakarta – Guna mendanai pengembangan bisnisnya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk(TPIA) meraih fasilitas perdagangan terstruktur senilai US$ 60 juta dari Bank DBS. Fasilitas ini diharapkan memuluskan rencana pertumbuhan ekspor. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata Presiden Direktur TPIA, Erwin Ciputra, fasilitas perdagangan terstruktur yang inovatif dan elegan dapat mendukung rencana strategis perseroan untuk pertumbuhan ekspor produk petrokimia,”Fasilitas ini mendukung pertumbuhan ekspor perusahaan meningkat di masa depan,”ujarnya.

Terlebih, Chandra Asri telah menyelesaikan pembangunan pabrik Butene 1 dan Methyl Tert-Butyl Ether (MTBE) yang pertama kalinya di Indonesia pada tahun 2020 dengan tepat waktu di tengah masa pandemi COVID-19. Hal ini sejalan dengan rencana perusahaan untuk mengintegrasikan secara vertikal, mendukung konsumsi domestik, dan meningkatkan penjualan ekspor monomer dan polimer dari Indonesia untuk meningkatkan neraca pembayaran negara.

Sementara itu, Head of Institutional Banking Bank DBS, Tan Su Shan mengatakan,  solusi pembiayaan perdagangan yang terstruktur secara unik ini memberi Chandra Asri kemampuan untuk mencapai, skala, dan mendiversifikasi akses ke pembiayaan kompetitif.“Kami berharap dapat terus bekerja dengan Perseroan dan membantu lebih banyak perusahaan dari Indonesia berkembang dan tumbuh secara internasional,”ujarnya.

Tahun ini, perseroan mengalokikan belanja modal (capital expenditure/capex) minimal US$ 60 juta. Dimana capex ini akan digunakan untuk aktivitas umum pabrik yang sudah ada agar berjalan optimal. Namun, anggaran ini akan bergantung dari pandemi Covid-19. Selain itu, perseroan berencana mencari pendanaan eksternal dari pasar obligasi pada tahun ini. Selama ini, perseroan selalu mendapat respons positif dari investor obligasi, sehingga target emisi penerbitan 2021 diperkirakan bisa melebihi realisasi emisi obligasi 2020.

Hingga September 2020, Chandra Asri memiliki likuiditas yang kuatr sebesar US$ 797 juta. Nilai ini terdiri dari US$ 516 juta dalam bentuk kas dan setara kas, US$ 228 juta revolving credit facility yang tersedia, dan US$ 53 juta marketable securities. Perseroan sebelumnya telah mempercepat pelunasan utang atas pinjaman jangka panjang dengan jaminan dan pembelian kembali obligasi USS untuk mengurangi utang berbunga dari US$ 945 juta pada 30 Juni 2020 menjadi US$ 836 juta pada 30 September 2020.




BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…