MENCAPAI TARGET INVESTASI 2021 RP 900 TRILIUN - Kepala BKPM: Ada Sejumlah Syarat Wajib Terpenuhi

Jakarta-Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, ada sejumlah syarat agar investasi mencapai Rp900 triliun di Indonesia sesuai dengan permintaan Presiden Jokowi. Pertama, vaksinasi harus berjalan agar Covid-19 bisa teratasi. "Vaksinasi harus jalan dan diharapkan sudah selesai di bulan Mei-Juni, minimal seperduanya itu sudah selesai agar kepercayaan orang untuk menjalankan usahanya sudah bisa jalan," ujarnya di Jakarta, Selasa (26/1).

NERACA

Bahlil mengatakan, program vaksinasi harus bisa selesai minimal separuh jalan pada Mei atau Juni mendatang. Penyelesaian vaksinasi akan mampu mendorong kepercayaan pengusaha untuk kembali menjalankan usaha.

Syarat kedua, yaitu penyelesaian Peraturan Pemerintah dari UU Cipta Kerja, khususnya terkait Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) perizinan berusaha. Ketiga, perlu sinergi yang positif, komprehensif dan berlanjut antara pemerintah pusat dan daerah.

"Harus ada kinerja, sinergi yang positif, komprehensif, dan kontiniu antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota. Kalau ini sudah bisa diselesaikan, baru kita masuk fase di mana ada ruang cukup antara pemerintah dengan pengusaha baik dari dalam maupun luar negeri," ujarnya.

Bahlil menambahkan, apabila syarat-syarat tersebut bisa dipenuhi, target dari Presiden Jokowi untuk bisa mencapai target realisasi investasi sebesar Rp900 triliun tahun ini optimistis dapat dilaksanakan.

"Kalau ini mampu kita lakukan, insya Allah dengan semangat optimisme. Kita tahu Covid ini membuat orang banyak pusing, tapi pengusaha harus optimis juga. Insya Allah ini bisa kita lakukan dengan baik," tutur dia seperti dikutip merdeka.com.  

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta realisasi investasi bisa menembus angka Rp900 triliun pada 2021. Angka tersebut lebih tinggi dari target yang dicanangkan BKPM sebesar Rp886 triliun. "Target kami sekalipun Bappenas menyampaikan kurang lebih hampir Rp886 triliun, tapi kami dalam arahan bapak Presiden kepada kami itu harus Rp900 triliun," ujar Bahlil dalam sesi teleconference, Senin (25/1).

Jokowi memberikan arahan tersebut lantaran beberapa pertimbangan, seperti rampungnya Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang diperintahkan dalam UU Nomor 11 Tahun 2020. Selain itu, program vaksinasi Covid-19 yang telah dimulai sejak awal Januari 2021 lalu juga dipercaya dapat semakin mengundang minat investor asing dan lokal untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

"Perintah bapak Presiden kepada kami bahwa di 2021 dengan Undang-Undang Cipta Kerja sudah selesai. Kemudian urusan vaksinasi juga sudah mulai jalan. Itu cukup memberikan kepercayaan publik kepada pemerintah," ujarnya.

Menurut Bahlil, arahan Jokowi tersebut merupakan suatu tantangan berat. Meski demikian, dia yakin BKPM bakal mengemban tugas itu secara maksimal. "Sudah barang tentu ini bisa terwujud kalau pertama Covid-19 bisa kita atasi dengan vaksinasi yang baik. Kita juga bersyukur karena Undang-Undang Cipta Kerja ini sudah sebentar lagi PP-nya berakhir. Februari ini sudah bisa kita eksekusi, dan implementasinya untuk BKPM mungkin di bulan Juli akhir lah Insya Allah," ujarnya.

Data BKPM mencatat, akumulasi realisasi investasi di 2020 mencapai Rp 826,3 triliun. Angka ini naik 2,1 persen dari pencapaian di 2019, dan juga tembus 101,1 persen dari target awal yang sebesar Rp 817,2 triliun. "Realisasi investasi kita itu mencapai Rp 826,3 triliun dari target investasi kita Rp 817,2 triliun. Artinya ada kenaikan kurang lebih sekitar Rp 9 triliun," ujar Bahlil.

Dia menceritakan, pencapaian tersebut sekaligus menjawab keraguan sejumlah pihak bahwa realisasi investasi di sepanjang 2020 akan tersungkur akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.

"Dulu saya masih ingat ketika pandemi Covid-19 melanda negara kita di bulan Maret 2020, itu beberapa kelompok asosiasi yang mengatakan pada BKPM realisasi investasi tidak mungkin lebih dari Rp 700 triliun. Dan menurut kami itu stimulus terbaik bagi BKPM," tuturnya.

"Dan hari ini Alhamdulillah stimulus itu kemudian membuat BKPM semua pada tertawa, dan hasilnya Rp 826 triliun. Perlu saya sampaikan, hidup itu jangan terlalu pesimis. Ada masalah, tapi jangan dihadapi dengan pesimistis," imbuh dia.

Dijelaskan Bahlil, realisasi investasi Rp 826,3 triliun ini terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang sebesar 50,1 persen, dan Penanaman Modal Asing (PMA) senai 49,9 persen.

"Mungkin ini dalam sejarah belum pernah terjadi, sangat berimbang. Jadi sedikit saya katakan bahwa di era pandemi Covid-19, peran PMDN sangat luar biasa sekali," ujarnya. 

"Kemudian di PMA sendiri pasti kita tahu, kenapa PMA kok bisa sedikit turun. Kita tahu di beberapa lembaga keuangan dunia mengatakan bahwa Foreign Direct Investment turunnya sampai 30-40 persen. Indonesia itu tidak lebih dari 10 persen. Artinya kepercayaan ini ada," tandasnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia memperkirakan modal asing akan terus mengalir ke Indonesia dan bahkan meningkat mencapai US$19,1 miliar pada 2021 atau melonjak dibandingkan 2020 yang hanya US$11 miliar. “Indonesia termasuk salah satu yang menjadi tujuan utama investasi portofolio global," kata Gubernur BI Perry Warjiyo ketika mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur BI periode Januari di Jakarta, Kamis (21/1).

Menurut dia, beberapa faktor yang mendorong aliran modal asing dalam bentuk investasi ke negara berkembang, termasuk Indonesia itu, di antaranya karena membaiknya perekonomian global terutama dimulainya proses vaksinasi Covid-19.

Kemudian, berlanjutnya stimulus fiskal dan moneter yang diambil banyak negara termasuk tren suku bunga rendah mendorong likuiditas global yang meningkat. Tak hanya itu, dilantiknya Joe Biden menjadi Presiden Amerika Serikat ke-46 juga turut memberi angin segar terhadap perekonomian global khususnya pasar keuangan dunia.

Setelah Biden dilantik pada Rabu (20/01) waktu AS, Perry Warjiyo menyebut pasar keuangan global yang sebelumnya mengalami tekanan, kini mulai mengalami perkembangan positif dan imbal hasil surat berharga AS juga menurun. "Kami merasa optimis kondisi pasar keuangan global kondusif, aliran modal asing ke negara berkembang meningkat, dan Indonesia beruntung termasuk salah satu tujuan utama investasi portofolio," ujarnya.

Sementara itu memasuki awal tahun 2021, aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik terus berlanjut dan mencapai USD 5,1 miliar per 19 Januari 2021, termasuk penerbitan obligasi global oleh pemerintah.

BI mencatat aliran investasi portofolio sebesar USD 2,1 miliar pada triwulan IV 2020, berbalik arah dari triwulan sebelumnya yang mencatat dana asing keluar sebesar USD 1,7 miliar

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…