Emdeki Utama Raih Pinjaman Rp 34,07 Miliar

NERACA

Jakarta - Danai modal kerja, PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) memperoleh fasilitas kredit Rp 34,07 miliar dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Fasilitas pinjaman diterima perseroan pada 19 Januari 2021. Direktur Emdeki Utama, Vincent Secapramana dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pemberian fasilitas kredit sebesar Rp 34,07 miliar dari BRI akan digunakan untuk keperluan fasilitas kredit modal kerja (KMK), KMK-import line dan plafon garansi bank.

Disampaikannya, untuk keperluan kredit tersebut dibutuhkan agunan sebesar Rp 175,16 miliar atau 20,8% dari total nilai ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan dan anak usaha yang telah diaudit per 31 Desember 2019 dan tanggal laporan keuangan pada 18 Maret 2020. Vincent menjelaskan, aksi korporasi yang dilakukan kedua belah pihak tersebut merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

Maka dengan demikian, menurut dia, perseroan tidak perlu menggunakan penilaian dan memperoleh persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS) karena hal itu masuk kategori transaksi pinjaman langsung dari bank. Vincent mengungkapkan, pemberian fasilitas kredit tersebut tidak memberikan dampak tarhadap kegiatan operasional maupun kondisi keuangan perseroan. Fasilitas itu juga tidak berdampak terhadap kelangsungan usaha Emdeki yang bergerak dalam industri kalsium karbida.

Sebelumnya, Emdeki Utama melunasi fasilitas kredit yang diberikan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senilai total Rp 64,19 miliar. Pinjaman itu terdiri atas perjanjian fasilitas letter of credit (L/C) impor senilai US$ 3 juta, fasilitas garansi bank Rp 1 miliar, dan kredit modal kerja Rp 20 miliar. Perseroan telah melunasi keseluruhan fasilitas tersebut pada 15 Januari 2021. “Dengan demikian, perjanjian kredit antara kami dan pihak Bank Mandiri telah berakhir dan kedua pihak sepakat untuk tidak melakukan perpanjangan perjanjian kredit,” tutur Vincent.

Hingga akhir 2020, Emdeki Utama membukukan peningkatan penjualan sebesar 3,2% menjadi 20,910 ton dari sebelumnya 20,260 ton. Meningkatnya penjualan ini salah satunya dikontribusi ekspor kalsium karbit pada akhir 2020 sebanyak 10 kontainer dengan total berat 270 MT ke India. Alhasil, total ekspor pada 2020 mencapai 2,32 MT, sedangkan penjualan di pasar lokal per 31 Desember 2020 mencapai 18,59 MT. Pada kuartal-III 2020, Emdeki meraup laba Rp 30,42 miliar.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…