Puradelta Cetak Pra Penjualan Rp 2,39 Triliun

NERACA

Jakarta – Sepanjang tahun 2020, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencatatkan pra penjualan atau marketing sales sebesar Rp2,39 triliun atau 19% lebih tinggi dibandingkan dengan target marketing sales tahun 2020. Namun, capaian tersebut turun 19,52% dibandingkan pra penjualan sepanjang tahun 2019 yang tercatat Rp2,9 triliun.

Direktur DMAS, Tondy Suwanto dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan bahwa raihan pra penjualan sebesar Rp2,39 triliun ini terutama berasal dari penjualan lahan industri.”Permintaan akan lahan industri di kawasan industri kami, GIIC, cukup tinggi sejak awal tahun 2020 dan Perseroan berupaya memaksimalkan peluang tersebut, walaupun di tengah situasi pandemi,”ujarnya.

Dijelaskannya, perseroan berhasil meraih pra penjualan sepanjang tahun 2020 sebesar Rp2,39 triliun yang terutama berasal dari penjualan 119,5 hektar lahan industri. Lebih lanjut, Tondy Suwanto mengemukakan bahwa sektor-sektor industri otomotif dan terkait otomotif, industri pangan, pergudangan (warehouse), dan pusat data (data center), merupakan sektor-sektor industri yang berinvestasi membeli lahan industri di kawasan industri GIIC.

Ke depannya, lanjut Tondy, perseroan memperkirakan permintaan industri-industri dari sektor otomotif dan turunannya serta pusat data (data center) akan masih kuat seiring dengan perkembangan terkini, termasuk pertumbuhan industri digital. Menurut analis Sucor Sekuritas, Joey Faustian seperti dikutip kontan pernah bilang, PT Puradelta Lestari Tbk memiliki prospek yang cerah pada tahun ini. Pasalnya, dari segi fundamental perseroan dinilai kuat. Sementara dari sisi sentimen, diproyeksikan tahun in akan cenderung menguntungkan kinerja DMAS.

Joey meyakini dari segi prospek, sektor industrial estate secara keseluruhan masih sangat baik. Hingga September 2020, marketing sales DMAS telah sebesar 67,7 hektare atau senilai Rp 1,38 triliun. Joey optimistis pada sisa akhir tahun 2020 DMAS akan mampu mencapai target marketing sales mereka yang sebesar Rp 2 triliun.“Kalau bicara tahun 2021, salah satu faktor yang akan membuat DMAS prospektif adalah finalisasi dan implementasi omnibus law. Pasalnya, hal tersebut bisa meningkatkan indeks kemudahan berbisnis di Indonesia dan melancarkan foreign direct investment (FDI). Apalagi sektor-sektor otomotif, F&B, gudang penyimpangan, FMCG dan data center juga sangat prospektif dan terus membutuhkan lahan,”ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan analis Maybank Kim Eng Sekuritas, Aurellia Setiabudi dalam risetnya pada 6 Oktober menuliskan, dengan diterapkannya omnibus law akan meningkatkan outlook berinvestasi di Indonesia secara struktural seiring peraturan yang baru akan semakin memudahkan untuk melakukan bisnis. Apalagi, adanya wacana Tesla yang tertarik berinvestasi di Indonesia akan menjadi katalis positif untuk prospek industrial estate.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…