Kurikulum untuk SMK Diubah

 

 

Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) mengalami perubahan. Hal ini demi mendukung keterserapan lulusan pendidikan vokasi. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto mengatakan, setidaknya ada lima aspek yang mengalami perubahan di kurikulum SMK.

Pertama, mata pelajaran yang bersifat akademik dan teori akan dikontekstualisasikan menjadi vokasional. "Misalnya matematika dan Bahasa Indonesia akan menjadi matematika terapan dan Bahasa Indonesia terapan," ungkap dia melansir laman Vokasi Kemdikbud.

Kedua, kata Wikan, magang atau praktik kerja industri minimal satu semester atau lebih. Lalu ketiga, terdapat mata pelajaran project base learning dan ide kreatif kewirausahaan selama 3 semester. Keempat, SMK akan menyediakan mata pelajaran pilihan selama 3 semester, misalnya siswa jurusan teknik mesin dapat mengambil mata pelajaran marketing.

Aspek yang terakhir adalah terdapat kokurikuler wajib di tiap semester, misalnya membangun desa dan pengabdian masyarakat. Di tahun lalu, Wikan juga sudah memasukkan paket 8+1 di program SMK CoE 2020. Sedangkan di 2021, akan diluncurkan program SMK Pusat Keunggulan (PK), yakni penyempurnaan SMK CoE dengan melibatkan perguruan tinggi vokasi untuk membina SMK.

Wikan juga menyampaikan perkembangan pendidikan vokasi selama masa kepemimpinannya telah terjadi peningkatan pemahaman dan gairah. Baik dari satuan pendidikan vokasi maupun dunia usaha dan dunia industri ( DUDI). Hal itu, bilang dia, dibuktikan dengan berjalannya program link and match secara nyata dan tuntas, antara satuan pendidikan vokasi dengan DUDI.

"Karena paket 8+1 sudah banyak diwujudkan oleh ribuan SMK serta ratusan perguruan tinggi vokasi dan lembaga kursus dan keterampilan (LKP)," tegas Wikan. Selain itu, lanjut Wikan, terjadi perubahan mindset dari para pimpinan satuan pendidikan vokasi tanah air. Kini, sebut Wikan, mereka lebih terbuka dan berani melakukan terobosan untuk mewujudkan link and match seutuhnya.

"Karenanya, kami akan terus meningkatkan mindset dan leadership sumber daya manusia (SDM) pendidikan vokasi secara pesat dan cepat," ungkap Wikan. Tak hanya satuan pendidikan vokasi, dia mengaku, pihak industri juga kian terbuka untuk melakukan kerjasama dengan satuan pendidikan vokasi.

BERITA TERKAIT

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…

BERITA LAINNYA DI

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…