Tekanan Darah Harus Stabil saat Vaksinasi Covid-19

Gubernur Maluku Murad Ismail sempat mengalami tekanan darah tinggi saat hendak disuntik vaksin Covid-19 di RSUP Leimena Ambon, Maluku, Jumat lalu. Karena kondisi tersebut, ia mesti menunggu beberapa waktu hingga tekanan darahnya turun dan kemudian bisa divaksin. "Syaratnya [tekanan] darah 140/90, tapi saat periksa di meja pertama, tekanan darah melebihi 153/88, sehingga saya disarankan untuk istirahat selama 15 menit," kata Murad usai divaksin.

Saat dites kembali, tekanan darahnya sudah turun hingga angka 130/80. Murad pun dapat disuntik vaksin Covid-19. Pengalaman Murad bisa dialami siapapun yang akan menjalani vaksinasi. Mereka yang tidak memiliki hipertensi pun bisa mengalami kenaikan tekanan darah hingga harus menunggu beberapa saat sampai tekanan darah turun.

Menanggapi hal tersebut, profesor dan dokter anak sekaligus Ketua Komnas KIPI serta anggota ITAGI, Hindra Irawan Satari, menuturkan bahwa pada prinsipnya pemberian vaksin adalah pada orang sehat sehingga tekanan darah pun harus dalam keadaan normal.

"Bukan masalah kontra indikasi, tetapi kita tidak pernah punya data (mengenai vaksinasi pada orang bertekanan darah tinggi). Data yang pasti, keadaan vaksinasi ke orang yang sehat jadi tekanan darah normal 120/80 mmHg," kata Hindra dikutip dari CNNIndonesia.com.

Hindra lanjut mengatakan bahwa saat tekanan darah tinggi, vaksinasi sebaiknya ditunda dan diulang sehari atau seminggu kemudian saat tekanan darah normal. Kemudian, untuk mereka yang memiliki penyakit hipertensi, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) menyebut penyakit penyerta bukan kontra indikasi mutlak dilakukan vaksinasi.

PAPDI mencatat ada batas tekanan darah untuk dapat diberikan vaksin pada pasien hipertensi. Berdasarkan petunjuk teknis kementerian kesehatan, batas tekanan darah ada pada angka 140/90 mmHg. Sedangkan pada penelitian di Bandung, memasukkan pasien hipertensi dengan batasan 150/100 mmHg.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…