Berwakaf Asuransi Syariah

Oleh : Agus Yuliawan

Pemerhati Ekonomi Syariah

Tragedi kebencanaan  dan kemanusiaan di awal tahun 2021 banyak melanda Indonesia seperti gempa bumi Sulawesi Barat, banjir bandang Kalimanan Selatan, meletusnya gunung Semeru di Jawa Timur, tanah longsor di Sumedang, Jawa Barat dan kembalinya dan kembalinya erupsi gunung Merapi, Yogyakarta.  Dari peristiwa itu menyadarkan pada diri kita semua, betapa rentan Tanah Air kita ini dari bencana alam yang terjadi. Di satu sisi, dalam tiap bencana sering kali berdampak pada kerugian berupa meterial dan kerugian finansial. Bahkan tak luput juga dalam peristiwa kebencanaan yang terjadi  juga mengancam jiwa kita.  Mencermati dari berbagai peristiwa itu, selayaknya diri kita sebagai manusia untuk selalu berikhtiar untuk meminimalisir dampak kerugian akibat musibah bencana alam tersebut.

Salah satu opsi untuk mengantisipasi kerugian yang disebabkan oleh bencana alam adalah dengan mengikuti asuransi syariah. Berasuransi syariah adalah salah satu usaha atau ikhtiar yang bisa kita upayakan untuk mengurangi dampak kerugian ekonomi akibat bencana alam. Dengan adanya asuransi syariah, kerugian yang dialami akibat bencana alam bisa ditanggung oleh pihak asuransi syariah. Apabila selama kita mengikuti program perlindungan dan membayar preminya. Namun sayang sekali masyarakat dalam berasuransi syariah di Indonesia masih terasa rendah, meski pihak regulator OJK mengatakan di tahun 2020 tumbuh 8 %. Disinilah diperlukan literasi dan edukasi secara masif kepada masyarakat akan pentingya asuransi syariah sebagai bagian dari keuangan inklusi.

Menkeu Sri Mulyani dalam rapat dengan Komisi XI DPR-RI (Oktober 2020) menyampaikan perlunya untuk membidik segmentasi pasar milenial untuk meningkatkan pangsa pasar industri asuransi syariah di Indonesia. Rencananya, milenial yang akan digarap adalah mereka yang baru menjadi orang tua namun sudah memikirkan masa depan anak ke depan. Ia menyakini  pasar asuransi syariah sangat mungkin dikembangkan di Indonesia. Maklum, ada sekitar 267 juta penduduk di negara ini.

Terkait dengan asuransi kebencanaan, hampir semua perusahaan asuransi di Indonesia termasuk asuransi syariah memiliki produk perlindungan dari gempa bumi. Dengan asuransi gempa bumi maka akan memberikan perlindungan aset dan risiko yang disebabkan oleh akibat gempa bumi. Terkait dengan produk asuransi kebencanaan yang dimiliki oleh perusahaan asuransi syariah bukan hanya pada gempa bumi saja akan tetapi bencana lain juga dicover seperti letusan gunung berapi, tsunami, serta ledakan ataupun kebakaran akibat dampak dari gempa bumi atau erupsi gunung berapi. Produk asuransi syariah bukan hanya kebencanaan saja, akan tetapi  banyak sekali produk yang lain yang ditawarkan seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan dan lain – lain. Semua tergantung pada pilihan dan kebutuhan dalam memilih produk asuransi.

Untuk memasyarakatkan asuransi syariah di tengah kebencanaan yang terjadi seperti ini diperlukan kreativitas filantropi dengan membuat wakaf asuransi syariah. Dengan adanya wakaf asuransi syariah, maka masyarakat yang tak mampu terfasilitasi asuransi bisa memiliki polis untuk meminimalisir tingkat  risiko. Kita berharap gerakan wakaf asuransi syariah bisa berkembang besar di Indonesia karena masih banyak dari saudara – saudara kita yang belum bisa hidup layak dan mampu membeli produk asuransi syariah. Dengan wakaf asuransi merupakan upaya kita dalam membangun solidaritas sesama di tengah kebencanaan yang terjadi saat ini.

BERITA TERKAIT

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

BERITA LAINNYA DI

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…