Permintaan Daging Ayam Tinggi - Saham Perunggasan Punya Prospek Positif

NERACA

Jakarta – Masih terjaganya daya beli masyarakat menjadi sentiment positif emiten sektor consumers goods, tidak terkecuali sektor perunggasan yang dinilai masih positif karena permintaan daging ayam masih tinggi di masa pandemi.

Analis pasar modal yang juga Kepala Riset Praus Kapital, Alfred Nainggolan dalam siaran persnya di Jakarta, kemari mengatakan, kebutuhan daging ayam dan semua yang terkait di sektor unggas masih cukup kuat. Bahkan, pertumbuhan pendapatan emiten di sektor unggas pada tahun ini juga masih mencatatkan penguatan.

Hanya saja yang menjadi masalah pada laba bersih yang terpantau turun cukup signifikan dikarenakan depresiasi nilai tukar rupiah. Sebab, penyediaan bahan baku pakan ternak berasal dari impor sehingga menggerus perolehan laba bersih.”Kita lihat ekonomi juga cukup bagus ke depannya dan bila faktor kurs rupiah tidak jadi masalah lagi, maka akan mendorong signifikan untuk pemulihan bottom line sektor poultry," ujar Alfred.

Alfred memproyeksikan permintaan di sektor unggas masih cukup bagus ke depannya. Seiring dengan pemulihan ekonomi pada 2021, dari sisi pendapatan diyakini masih akan tumbuh. Dengan begitu, ketika perusahaan atau emiten melakukan ekspansi di tengah kondisi permintaan yang masih cukup bagus, tentunya langkah penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) seperti yang sedang dilakukan oleh PT Widodo Makmur Unggas (WMU) akan menjadi hal yang strategis.

Disampaikan Alfred, ketika mereka bisa mendapatkan momentum itu dan mereka akan ekspansi di sektor yang masih cukup prospek ini, maka akan menjadi hal yang cukup bagus untuk mengeneralisasi pertumbuhannya ke depan. Dirinya menambahkan, pada tahun ini pemulihan ekonomi digadang-gadang akan berada di angka 4% dan pada 2022 bisa lebih tinggi lagi. Artinya, ketika perusahaan ekspansi berarti mereka mempersiapkan untuk kondisi pertumbuhan ekonomi yang bagus pada 2022 bahkan 2023.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Widodo Makmur Unggas, Wahyu Andi Susilo mengemukakan dana ekspansi yang diperoleh dari IPO untuk keperluan saat ini maupun ke depan, bisa menjadi tonggak untuk menarik pasar dengan jangkauan yang lebih luas lagi. Sebagaimana diketahui, WMU menargetkan alokasi dana IPO sebesar 74,35 untuk ekspansi dengan menambah serta memperluas sarana produksi yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Perusahaan yang bergerak di bidang peternakan ayam terintegrasi PT Widodo Makmur Unggas (WMU) dijadwalkan akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau IPO pada akhir Januari ini.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…