Alasan Orang dengan Penyakit Pencernaan Belum Layak Vaksin

Masyarakat akan mulai melakukan vaksinasi Covid-19 secara bertahap seiring dengan diberikannya izin penggunaan darurat vaksin corona Sinovac oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Namun, tak semua orang bisa mendapatkan vaksin tersebut.

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) telah mengeluarkan rekomendasi daftar penyakit yang tidak bisa melakukan vaksinasi. Salah satunya adalah orang dengan penyakit pencernaan. Ahli gastroenterologi, Profesor Ari Fachrial Syam menjelaskan alasan penyakit-penyakit pencernaan yang belum layak melakukan vaksinasi. Penyakit gastrointestinal adalah penyakit yang berhubungan dengan organ-organ pada sistem pencernaan seperti lambung dan usus.

Ari menjelaskan, penyakit gastrointestinal yang belum layak mendapatkan vaksin adalah penyakit yang mengharuskan pasien mengonsumsi obat bergolongan imunosupresan. Biasanya penyakit ini terkait dengan penyakit gastrointestinal autoimun dan akut seperti celiac disease dan penyakit penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD) seperti kolitis ulseratif dan crohn's disease.

Menurut Ari, obat imunosupresan bakal menghambat proses pembentukan antibodi melalui vaksin. Antibodi tidak bakal terbentuk meski sudah disuntikkan vaksin. "Bahwa tujuan vaksinasi adalah membentuk antibodi. Oleh karena itu, pada orang-orang yang saat ini dalam keadaan akut, mengalami penyakit autoimun atau sedang dalam pengobatan yang tujuannya menekan sistem imunologi tubuh seseorang, tentu dia tidak dianjurkan karena yang bersangkutan tidak mampu membentuk antibodi," kata Ari dalam pemaparannya dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (11/8).

Sementara itu, untuk orang dengan penyakit pencernaan lain seperti asam lambung dan GERD, diperbolehkan melakukan vaksinasi. "Aman (GERD) Insya Allah aman," kata Ari dalam kolom Instagramnya.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…