Program Langit Biru Dinilai Tekan Biaya Produksi

 

 

NERACA

Jakarta - Pakar logistik Univeritas Padjadjaran Bandung, Ina Primiana menilai Program Langit Biru (PLB) Pertamina di berbagai wilayah termasuk Jawa Barat, turut membantu masyarakat dan sektor usaha dalam menekan biaya produksi.

"Sangat tepat, apalagi di saat pandemi di mana daya beli menurun. Masyarakat sangat terbantu. Sedangkan sektor usaha, termasuk sektor penumpang dan transportasi logistik yang menggunakan bensin, bisa menekan biaya produksi termasuk maintenance karena penggunaan BBM yang lebih berkualitas," kata Ina, seperti dikutip Antara, kemarin.

Dalam situasi pandemi, lanjutnya, masyarakat dan sektor usaha sangat berhitung soal biaya, karena roda ekonomi belum sepenuhnya pulih dan bahkan ada kecenderungan kembali melambat. Termasuk di antaranya, karena pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa dan Bali awal Januari 2021.

Menurut dia, situasi sekarang memang sulit bagi industri angkutan barang dan penumpang. Meski mulai meningkat, angkutan logistik juga belum pulih karena kapasitas produksi menurun sehingga tidak ada barang yang diangkut sedangkan angkutan penumpang juga masih dibatasi social distancing.

Dengan demikian, tambahnya, PLB bisa menjadi pilihan bagi industri sektor transportasi dan logistik, karena mereka bisa berhitung, mana yang lebih murah untuk pengiriman barang-barangnya. "Setiap perusahaan tentu memiliki anggaran maintenance. Dengan demikian mereka juga bisa berhitung, bahwa BBM dengan oktan lebih tinggi tentu berpengaruh positif terhadap perawatan kendaraan," katanya.

Sebelumnya Pertamina menyatakan meneruskan PLB di berbagai daerah pada awal 2021. Di Jawa Barat program tersebut dilanjutkan Kota Bogor, Depok, dan Sukabumi. Selain untuk membantu meningkatkan kualitas udara bersih, kelanjutan PLB juga karena banyaknya angkutan umum di ketiga kota tersebut.

Secara terpisah Sekretaris Komisi I DPRD Sukabumi, Yunus Suhandi, juga menyikapi positif perpanjangan PLB Pertamina, karena program tersebut juga sangat membantu masyarakat, termasuk pengusaha kendaraan umum. "Saya menyambut baik program ini, yang menyamakan harga Pertalite setara Premium. Apalagi bisa meningkatkan penggunaan BBM yang lebih berkualitas sehingga bisa semakin meningkatkan kualitas udara di Sukabumi," katanya. Menurut dia, program tersebut juga tepat, karena saat ini populasi kendaraan bermotor, terutama roda dua meningkat di Sukabumi.

BERITA TERKAIT

Pemerintah Komitmen Percepat Pengembangan Ekonomi Digital

    NERACA Jakarta – Pemerintah berkomitmen mempercepat pengembangan ekonomi digital sebagai pilar strategis transformasi Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh…

Sumber Daya Air Jadi Prioritas Pembangunan IKN

  NERACA Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan sektor sumber daya air (SDA) dan infrastrukturnya menjadi…

Tingkat Kepatuhan DHE SDA Cukup Baik

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, tingkat kepatuhan (compliance) untuk devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…