Transkon Jaya Serap Seluruh Hasil Dana IPO

NERACA

Jakarta — Perusahaan penyewa alat berat, PT Transkon Jaya Tbk (TRJA). melaporkan telah menyerap seluruh dana hasil penawaran umum perdana saham seiring dengan sejumlah rencana ekspansi yang dilakukan. Direktur Utama Transkon Jaya, Lexi Roland Rompas dalam laporannya ke Bursa Efek Indonesia di Jakarta, kemarin mengatakan, ada dua tujuan pemakaian dana IPO, yakni pembayaran uang muka atas pembelian armada baru senilai Rp62,87 miliar dan pembayaran uang muka untuk spare part Rp26,94 miliar.”Alokasi dana tersebut sesuai dengan rencana penggunaan dana menurut prospektus IPO dan dengan demikian tidak ada sisa dana hasil penawaran umum,”ungkapnya.

Asal tahu saja, Transkon Jaya mengantongi dana segar Rp93,75 miliar lewat penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 27 Agustus 2020. Saat itu, perseroan menawarkan 375 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp250. Dikurangi biaya penawaran umum, hasil realisasi bersih dari IPO sejumlah Rp89,81 miliar. Seluruh dana hasil IPO sudah direalisasikan.

Sebelumnya, Corporate Secretary Transkon Jaya Alexander Syauta seperti dikutip bisnis pernah bilang, dana hasil IPO sudah digunakan untuk pengadaan spare part atau suku cadang. Selain itu, emiten bersandi TRJA tersebut juga mengalokasikan untuk proyek baru serta uang muka.“Untuk yang spare part sudah membantu meningkatkan sebanyak 41 persen persediaan jika dibandingkan dengan posisi awal Juni 2020,” ujarnya.

Dia menuturkan, alokasi itu untuk mendukung ekpansi perseroan di luar daerah. Menurutnya, TRJA sekarang memiliki tambahan kendaraan di beberapa daerah Sulawesi. Alex juga menegaskan, dana yang dihimpun dari IPO merupakan salah satu sumber pendanaan belanja modal pada 2020. Perseroan mengkombinasikan dana sendiri dan pembiayaan untuk pemenuhan kebutuhan capital expenditure.

Adapun, TRJA menyebut belanja modal digunakan untuk kendaraan dan target pengadaan kendaraan kurang lebih 400 unit. Dia mengatakan pengunaan dana dari IPO akan terbagi menjadi dua. Sebanyak 70% untuk uang muka kendaraan dan 30 persen untuk pengadaan suku cadang. Kemudian di tahun ini, perseroan massif fokus pada proyek baru di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah untuk pertambangan nikel.

Kata Alexander Syauta, proyek tersebut merupakan penambahan lokasi dari customer TRJA. Sekaligus sebagai salah satu bukti realisasi ekspansi setelah pelaksanaan IPO. Ke depannya, perseroan menargetkan ekspansi dan juga penyebaran bisnis di daerah Sulawesi. Target tersebut juga diiringi dengan pelayanan dan kinerja terbaik yang akan diberikan TRJA untuk seluruh customer.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…